Kinerja Fiskal Indonesia Stabil, Tak Terpengaruh Gejolak Ekonomi Global

| Rabu, 20/11/2019 10:48 WIB
Kinerja Fiskal Indonesia Stabil, Tak Terpengaruh Gejolak Ekonomi Global Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati (foto kemenkeugoid).

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Stabilitas ekonomi Indonesia masih tetap terjaga di tengah prospek perlambatan pertumbuhan perekonomian global. Prospek perlambatan ditunjukkan oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang mengalami revisi ke bawah, dan pertumbuhan volume perdagangan global yang menurun diakibatkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Selain itu, munculnya pusat-pusat krisis baru seperti di Chile, Bolivia dan Argentina, serta peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah dan Hong Kong telah berdampak pada ekonomi global tahun ini yang diproyeksikan tumbuh 3,0 persen atau terendah sejak krisis keuangan global tahun 2008.

Namun demikian, kondisi di dalam negeri secara year-over-year Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia triwulan III masih tumbuh 5,02 persen dan secara cummulative-to-cummulative masih tumbuh 5,04 persen, seiring dengan tetap kuatnya pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT).

Masih solidnya pertumbuhan tersebut salah satunya merupakan peran dari APBN yang bersifat countercyclical dalam memberikan stimulus ke perekonomian.

“Dalam kondisi global yang begitu sangat dinamis dan cenderung negatif, Indonesia masih tetap bisa menjaga pertumbuhan ekonomi-nya pada kisaran 5% seperti yang tertuang di dalam kuartal III/2019 ini, oleh Badan Pusat Statistik,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Aula Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta seperti dilansir dari kemenkeu.go.id.

Sementara itu, neraca perdagangan juga sudah mengalami surplus pada Oktober 2019, membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami defisit. Demikian juga dengan net ekspor yang sudah mulai positif pada triwulan III tahun 2019, seiring dengan perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang didorong oleh penurunan defisit transaksi berjalan dan peningkatan surplus transaksi modal dan finansial.

Kondisi tersebut diyakini akan memberikan pondasi kuat terhadap perkembangan ekonomi nasional hingga akhir tahun ini dan juga tahun depan. Demikian disampaikan dalam APBN KiTa edisi November 2019.

Tags : Kemenkeu , Sri Mulyani , Fiskal , Ekonomi