Paparkan Soal Listrik Ibu Kota Baru, Menteri ESDM: Butuh 1.555 MW

| Rabu, 27/11/2019 19:56 WIB
Paparkan Soal Listrik Ibu Kota Baru, Menteri ESDM: Butuh 1.555 MW Gardu listrik PLN. (Foto: metrotvnewscom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan kebutuhan listrik untuk Ibu Kota baru. Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 27 November 2019.

Baca Juga: Wapres Ma`ruf Amin Sebut Draf RUU Ibu Kota Baru Rampung Awal 2020

Menurut perkiraanya, ibu kota baru membutuhkan tambahan kebutuhan listrik hingga 1.555 Megawatt (MW). Disampaikannya, hal itu akan dipenuhi dalam waktu lima tahun ke depan.

Berdasarkan RUPTL, hingga 2024 akan ada tambahan pasokan di Kalimantan Timur hanya sebesar 691 mw sehingga butuh tambahan lagi sebesar 884 mw.

Arifin menjelaskan, kebutuhan listrik dihitung berdasarkan sejumlah asumsi dari mulai laju perpindahan penduduk, konsumsi per kapita dan konsumsi jaringan. Kemudian, dari jumlah penduduk diperkirakan akan ada 1,5 juta yang akan pindah ke ibu kota baru.

Konsumsi listrik per kapitanya sebesar 4.000 kWh. Sementara, kebutuhan energi listrik sekitar 6.000 Gigawatt (gw) dengan susur 10% dan faktor beban listriknya 63%.

Baca Juga: Bappenas: 200.000 PNS Ikut Pindah ke Ibu Kota Baru

Produksi energi listrik adalah sebesar 6.600 gwh. Sehingga, jelas Arifin, disimpulkan beban puncak listrik di kawasan ibu kota baru sebesar 1.196 mw.

"Apabila reserve margin 30% maka tambahan pasokan tenaga listrik yang harus disiapkan 1.555 mw," ujar Arifin. 

Tags : Menteri ESDM , Listrik , Ibu Kota Baru