Kadin Sebut Konflik Natuna Berpotensi Pengaruhi Sektor Manufaktur
JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bidang Perindustrian, Johnny Darmawan berpesan kepada pelaku industri manufaktur untuk waspada terhadap fenomena global. Johnny mengatakan sejumlah peristiwa global yang terjadi dalam beberapa waktu dekat ini akan berpengaruh secara signifikan ke sektor manufaktur.
Peristiwa ini antara lain ketegangan hubungan antara China-Indonesia akibat konflik di perairan Natuna.
Saat ini sentimen global akibat konflik di Perairan Natuna akan berpengaruh pada sektor manufaktur Negara lantaran Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku dari China.
Sebagai gantinya, Johny berharap pemerintah dan pelaku industri bisa terus berupaya menciptakan subtitusi impor guna melengkapi persediaan dan pemasok di dalam negeri.
Bagi para pemangku kepentingan fenomena ini perlu diwaspadai dan perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi tersebut.
Fenomena lain yang ia soroti adalah ketegangan Amerika Serikat dan Iran. Menurutnya, peristiwa tersebut bisa berdampak pada ekonomi global dan secara khusus pada harga minyak.
"JIka harga minyak naik terus dan melebihi US$70 per barel Indonesia bisa terkena masalah sebab masih net importir," jelasnya pada hari Minggu, 5 Desember 2019.
Namun, Johnny menegaskan bahwa pelaku industri juga harus tetap optimistis untuk menghadapi berbagai situasi yang berdampak pada perekonomian. Menurutnya, pasar domestik masih akan tetap potensial untuk digarap oleh pelaku industri.
"Harus tetap optimistis, tetapi jangan terlalu percaya diri berlebihan," tambahnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
-
Luca Marini Sebut Motor Honda Semakin Lemah di MotoGP 2024
-
Bandara Soetta Catat Layani 2,5 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran
-
Luar Biasa! Timnas Indonesia U-23 Tundukkan Australia
-
Pembangunan Tol Palembang-Betung Ditargetkan Tuntas Akhir 2025
-
Bandara Soetta Raih Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024 versi Skytrax