Hongaria Rencanakan Investasi Senilai 7 Triliun di Indonesia

| Jum'at, 24/01/2020 09:11 WIB
Hongaria Rencanakan Investasi Senilai 7 Triliun di Indonesia Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria, Péter Szijjártó di Kantor Kementerian PUPR (Foto: Kementrian PUPR)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria, Péter Szijjártó berencana untuk menggelontorkan investasi sebesar 500 Juta Dolar atau sekitar 7 Triliun di Indonesia. Investasi ini akan dialokasikan ke beberapa proyek diantaranya adalah sektor transportasi dan penyediaan air minum. Hal ini diungkapkan saat pertemuannya dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan membahas langkah-langkah lanjutan kerja sama di bidang investasi pada beberapa pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Kami mendidiskusikan rencana kelanjutan kerja sama pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Kecamatan (SPAM-IKK) dan dukungan Hungaria dalam Teknologi Nirsentuh/Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Gerbang Tol,” ujar Basuki di Kantor Kementrian PUPR, Jakarta, Kamis 23 Januari 2020.

Sebelumnya kerja sama antara Indonesia dengan Hongarian untuk pembangunan SPAM-IKK di tahap pertama sudah selesai. Pembangunan ini tersebar di 36 Ibu Kota Kecamatan. Dengan keberhasilan tersebut Pemerintah Hongaria kembali menawarkan kelanjutan kerja sama di bidang Air Minum dan akan dihitung kebutuhannya bersama dengan Bappenas karena proyek pengaliran air bersih merupakan salah satu prioritas kerja lima tahun kedepan.

“Pelaksanaan kerjasama pembangunan SPAM-IKK tahap pertama di 36 Ibu Kota Kecamatan telah dimulai sejak 2017 dengan anggaran 36,443 Juta USD. Saat ini program tersebut telah selesai dilaksanakan per tanggal 31 Desember 2019 dengan progres fisik dan keuangan 100%. Lingkup kerja sama pembangunan SPAM IKK ini mencakup konstruksi bangunan intake dengan kapasitas pompa air baku sebesar 22-44 liter/detik, Instalasi Pengolahan Air (IPA), reservoir dengan kapasitas tampung 300-600 m3 dan pompa distribusi,” ujar Basuki.

Sementara itu, Menteri PPN Suharso Monoarfa mengatakan, berdasarkan evaluasi kerja sama pembangunan SPAM-IKK tahap pertama, pengaturan poin kesepakatan dalam penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus ditingkatkan dari sebelumnya hanya 50% menjadi 75%.

“Tadi sudah kami sampaikan bahwa kita ingin dalam kerja sama berikutnya dengan struktur pembiayaan yang sama penggunaan TKDN bisa meningkat,” ujar Menteri Suharso Monoarfa.

Selain membahas investasi di sektor air minum, kedua belah pihak juga mendiskusikan investasi di sektor transportasi untuk mendukung pembuatan Teknologi Nirsentuh (MLFF) pada Gerbang Tol. Saat ini Pihak Hongaria dikabarkan sedang menyiapkan dokumen untuk proses tender/lelang.

“Jadi meskipun Pemerintah Hongaria merupakan pemrakarsa teknologi tersebut, mereka harus tetap mengikuti proses lelang. Selayaknya proses lelang, jika nanti ada pihak lain menawarkan teknologi yang sama dengan harga yang lebih rendah, maka pihak dari Hungaria berhak untuk menyamakan penawaran (right to match),” tuturnya.

Proses lelang implementasi Teknologi Nirsentuh (MLFF) pada Gerbang Tol ini rencananya akan dimulai pada April 2020 dan target pengumuman nama pemenang adalah akhir tahun 2020.

Tags : Hongaria , Investasi , 7 Triliun

Berita Terkait