Di Jenewa, Menlu RI bahas Kerjasama Ekonomi dan Isu Palestina

| Rabu, 26/02/2020 10:23 WIB
Di Jenewa, Menlu RI bahas Kerjasama Ekonomi dan Isu Palestina Di Jenewa, Menlu RI bahas Kerjasama Ekonomi dan Isu Palestina dengan Beberapa Negara (Foto: Kemennlu)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Sidang Dewan HAM PBB (High Level Segment of the Human Rights Council( di Markas Besar PBB Jenewa, Swiss.

“Hari ini saya bertemu dengan rekan saya dari Belanda, Swedia, Palestina, Denmark, Ukraina, Arab Saudi dan Norwegia. Saya juga bertemu dengan Dirjen WHO dan Komisioner Tinggi HAM," Kata Menlu Retno di sela-sela kehadiran Sidang Dewan HAM PBB tersebut.

Selain membahas berbagai isu kerja sama bilateral Indonesia dan negara sahabat, berbagai isu di kawasan dan global yang menjadi kepentingan bersama juga menjadi pembahasan. Dari berbagai isu terdapat 3 isu utama yang dibahasa.

Pertama, peningkatan kerja sama ekonomi. Retno menekankan pentingnya memfokuskan pada kerja sama ekonomi di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia saat ini akibat berbagai isu termasuknya merebaknya virus COVID 19.

“Akses pasar bagi produk pertanian dan perkebunan Indonesia khususnya ke negara-negara pasar potensial non tradisional Indonesia terus dibuka," jelas Menlu Retno.

Secara khusus, dengan Belanda, Menlu RI membahas rencana kunjungan Raja Belanda pada bulan Maret 2020 ke Indonesia yang diikuti oleh sejumlah pengusaha negara tersebut.

“Kami membahas berbagai proyek kerja sama ekonomi yang akan disepakati sebagai hasil konkrit kunjungan" tegas Retno.

Kedua, dukungan dunia terhadap perjuangan Palestina pasca pengumuman rencana perdamaian yang digagas Amerika Serikat. Menlu Retno tegaskan kembali pentingnya semua negara mendukung semua parameter internasional yang telah disepakati dalam upaya penyelesaian konflik Palestina dan Israel.

“Perlunya dibukanya kembali proses perundingan yang didukung oleh semua negara untuk mencari solusi yang lestari berdasarkan prinsip two state solution," ujar Menlu.

Ketiga, pemberdayaan peran perempuan dalam perdamaian. Dengan Menlu Swedia dan Norwegia, sesama Menlu Perempuan, Menlu Retno secara khusus membahas pemberdayaan perempuan dalam mendorong perdamaian dan toleransi.

“Upaya Indonesia dalam pemberdayaan kontribusi perempuan dalam perdamaian tidak berhenti pada tingkat nasional, namun juga dilakukan pada tingkat kawasan dan dunia," ujar Menlu Retno.

Menlu Retno juga menyampaikan rencana pembentukan Southeast Asia Network of Woman Peace Negotiations and Mediators dan Indonesia-Afghanistan Women Networks yang akan masing-masing diluncurkan pada Juni dan Maret 2020 ini.

“Kolaborasi bersama di tingkat nasional, regional maupun global termasuk dalam kerangka ASEAN sangat penting untuk mendorong promosi dan proteksi HAM," tutup Retno.

Perlu diketahui, acara tersebut merupakan pertemuan puncak Dewan HAM PBB dan dihadiri oleh delegasi setingkat Kepala negara dan Menteri. Rangkaian Sidang Dewan HAM ini dimulai pada 24 Februari 2020 akan berakhir pada tanggal 20 Maret 2020.

Tags : Menlu , Kerjasama , Bilateral