BI Sebut Kurangnya Aliran Modal Asing Tekan Rupiah
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Rupiah pada tiga hari ini berada di level memprihatinkan. Terhitung sejak hari Selasa, Rupiah sudah anjlok menyentuh Rp 15.000 per dolar AS. Rabu, Rupiah juga tidak mengalami penguatan. Kamis, Rupiah melanjutkan tren penurunan dan nyaris menyentuh Angka Rp 16.000 per dolar AS.
Bank Indonesia (BI) menilai melemahnya rupiah ini akibat kurangnya aliran masuk modal asing sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Dengan perkembangan ini, Rupiah dibandingkan dengan level akhir 2019 terdepresiasi sekitar 8,77%, seiring dengan pelemahan mata uang negara berkembang lainnya.
Sebelumnya BI mengatakan pihaknya telah melakukan intervensi pasar keuangan dengan meningkatkan intensitas stabilisasi di pasar DNDF, pasar spot, dan pembelian SBN dari pasar sekunder.
Hingga saat ini, beberapa bank telah menjual rupiah di angka Rp 16.000 per Dolar AS. Namun di beberapa pergerakan, rupiah masih terpantau menguat ke Rp 15.400 per dolar AS.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Gus Imin Apresiasi Hakim MK Berikan Dissenting Opinion Putusan Sengketa Pilpres
-
Tanggapan Gus Imin Soal Putusan Mahkamah Konstitusi
-
Ini Daftar Wakil Indonesia di Singapore Open 2024
-
KPK RI Segera Sidangkan Perkara Gratifikasi TPPU Eko Darmanto
-
Saldi Isra Sebut MK Seharusnya Perintahkan Pemungutan Suara Ulang