Ingin Stabilkan Harga, Pemerintah Tetap Impor Bawang Putih

| Minggu, 22/03/2020 16:12 WIB
Ingin Stabilkan Harga, Pemerintah Tetap Impor Bawang Putih Pemerintah Tetap Impor Bawang Putih (Foto: Tribunnews)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Di tengah penyebaran wabah Covid-19, pemerintah tetap memberlakukan impor bawang putih. Langkah ini diambil sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan pokok (bapok) dalam negeri dan untuk mengantisipasi ketersediaan bapok.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, bahwa ketentuan yang baru saja dikeluarkan oleh Kemendag mengenai relaksasi impor bawang putih dan bawang bombai merupakan langkah pemerintah yang diharapkan mempermudah mendatangkan pasokan bawang putih dan bawang bombai, sehingga harga kembali stabil.

"Pembebasan ini berlaku mulai Kamis (19 Maret 2020, hingga Minggu (31 Mei 2020) mendatang," ujar dia saat mengadakan rapat koordinasi dengan melibatkan instansi lingkup Kementan membahas Permendag 27/2020 mengenai eksistensi RIPH dalam penerbitan persetujuan impor, Jumat, 20 Maret 2020.

Mengenai kelangkaan dan tingginya harga, lanjut Anton, hal ini sebenarnya sudah ada mekanisme yang tertuang dalam regulasi baik itu di Undang-Undang maupun aturan di bawahnya, misalnya dalam Pasal 27 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga, pemerintah dapat menugaskan BUMN, dan BUMN mendapatkan fasilitas kemudahan jika melakukan impor dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga.

"Misalnya tidak perlu melakukan wajib tanam 5% untuk bawang putih”, pungkas Anton.

Berdasarkan data dari Ditjen Hortikultura RIPH tahun 2020 untuk bawang putih s.d. tanggal 18 maret sejumlah 344.094 ton sedangkan bawang bombai sejumlah 195.832 ton.

"Dengan kebutuhan konsumsi bawang putih nasional sebanyak 47 - 48 ribu ton/bulan dan bawang bombai 10 - 11 ribu ton/bulan, maka apabila direalisasikan cukup untuk 7 (tujuh) bulan ke depan untuk bawang putih dan 1 (satu) tahun untuk bawang bombai" tutup Anton.

 

Tags : Bawang Putih , Kementan , Pemerintah , Corona

Berita Terkait