Naiknya Ekspor Pertanian Picu Neraca Perdagangan Maret Suprlus

| Jum'at, 17/04/2020 12:46 WIB
Naiknya Ekspor Pertanian Picu Neraca Perdagangan Maret Suprlus Lahan pertanian tembakau di Temanggung, Jawa Tengah (Foto: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pada Kuartal I 2020, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$743. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus terjadi karena nilai ekspor mencapai US$14,09 miliar atau tumbuh 0,23 persen dari US$14,06 miliar pada Februari 2020.

Secara sektoral, sektor pertanian merupakan satu - satunya sektor yang mengalami peningkatan ekspor baik secara bulanan maupun tahunan.

Merespon hal tersebut, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan naiknya ekspor komoditas pertanian menjadi bukti pertanian dapat menjadi penopang ekonomi nasional.

"Bila petugas kesehatan adalah front liner, maka petani adalah backliner dimasa pandemi ini. Kita berterima kasih mereka terus menjaga makanan dan ekonomi nasional," jelas Kuntoro dalam keterangan resminya Rabu, 15 April 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, ekspor pertanian mengalami kenaikan signifikan baik secara bulan maupun tahunan. Tercatat, ekspor pertanian mencapai USD 320 juta, atau naik 6,10 persen (mtm) dan naik 17,82 persen (yoy).

"Komoditas yang mengalami kenaikan itu di antaranya tanaman obat dan aromatik. Kemudian ada juga rempah, buah-buahan, hasil hutan bukan kayu, serta sarang burung walet," ujar Suhariyanto di Jakarta.

Menurutnya, sektor pertanian memiliki peranan besar terhadap kenaikan kinerja ekspor. Tercatat ekspor non migas sebesar US$13,42 miliar atau naik 1,24 persen dari sebelumnya yang hanya US$13,26 miliar pada Februari 2020. Sementara ekspor migas mengalami penurunan sebesar 16,29 persen dari US$800 juta menjadi US$670 juta.

Berdasarkan ekspor negara tujuan, Singapura, Malaysia, dan Ukraina menjadi negara tujuan ekspor yang mengalami kenaikan tertinggi sepanjang Maret 2020. Masing-masing negara mencapai USD 281,5 juta; USD 89,7 juta; dan USD 46,4 juta.

Namun begitu, untuk ekspor nonmigas Maret 2020 terbesar adalah tetap ke Tiongkok yaitu sebesar US$1,98 miliar, disusul Amerika Serikat sebesar US$1,57 miliar dan Jepang sebesar US$1,14 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,99 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,22 miliar.

"Meski di tengah situasi yang sedang sulit diprediksi, posisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan neraca dagang sebelumnya," katanya.

 

Tags : Perdagangan , Ekspor , Pertanian , Surplus

Berita Terkait