IA-CEPA Berlaku, Waktunya Masyarakat Maksimalkan Peluang

| Minggu, 12/07/2020 13:59 WIB
IA-CEPA Berlaku, Waktunya Masyarakat Maksimalkan Peluang Aktivitas Industri Garam. (Doc: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto meminta masyarakat untuk memaksimalkan manfaat dari Perjanjian Kemitraan Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang telah berlaku 5 Juli 2020 lalu.

Para pelaku usaha ini menurutnya dapat memanfaatkan peluang dari cakupan IA- CEPA yang sangat luas seperti penghapusan tarif bea masuk perdagangan barang, kesempatan di perdagangan jasa, program-program pengembangan sumber daya manusia, dan peluang investasi dari kedua negara.

“Semuanya ini diharapkan akan membentuk Indonesia sebagai “Economic Powerhouse” di kawasan,” jelas Mendag dalam siaran resminya, Jumat 10 Juli 2020.

Mendag menyampaikan, pertama pada perdagangan barang, IA-CEPA memberikan kemudahan dalam hal tarif bea masuk.

"Australia mengeliminasi 100 persen atau semua pos tarifnya (6,474 pos tarif) menjadi 0 persen. Sementara Indonesia mengeliminasi 94,6 persen dari seluruh total pos tarif. Sedangkan dalam perdagangan jasa, IA-CEPA memfasilitasi perpindahan orang perseorangan juga pengakuan atas jasa-jasa profesional Indonesia," ujarnya.

Kedua, investasi yang bersifat jangka panjang. Kesepakatan IA-CEPA mendorong masuknya Investasi Australia ke Indonesia. Sedangkan sebagaimana diketahui, saat ini tingkat tabungan di dalam negeri tidaklah tercukupi.

"Indonesia membutuhkan investasi dari negara-negara lain dan Australia melalui IA-CEPA telah menunjukan keseriusannya untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Ketiga, pembangunan sumber daya manusia (SDM). Melalui IA-CEPA, Indonesia mendapatkan program-program kerja sama ekonomi yang membawa kapasitas SDM Indonesia menjadi lebih ahli, terampil, dan sesuai dengan kebutuhan industri. SDM yang unggul ini tentunya akan mendorong penguatan ekononomi dalam negeri.

Keempat, pembentukan economic powerhouse. Konsep economic powerhouse merupakan kolaborasi antara Indonesia-Australia dengan memanfaatkan keunggulan negara masing-masing untuk menyasar pasar di kawasan atau di negara ketiga. Seperti, pada industri makanan olahan berbahan dasar daging yang didatangkan dari Australia dan diolah di Indonesia untuk tujuan Timur Tengah.

“Kesemua manfaat ini saling mendukung satu sama lain, dan di sinilah esensi dari IA-CEPA. Bukan hanya soal ekspor barang dan jasa tetapi juga bagaimana perjanjian ini mampu mendorong Peningkatan SDM dan daya saing ekonomi Indonesia,” tegasnya.

Tags : IA-CEPA , Peluang , Mendag

Berita Terkait