Perekonomian Jakarta Minus 8,22 Persen di Kuartal II

| Rabu, 26/08/2020 13:12 WIB
Perekonomian Jakarta Minus 8,22 Persen di Kuartal II Langit Jakarta dipenuhi Polusi (Doc: GP)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jika  pertumbuhan ekonomi indonesia di Triwulan II minus. Perlambatan ini juga terjadi di Wilayah DKI Jakarta dan beberapa sekitarnya.

Kamar Dagang Industri (KADIN) Jakarta menyampaikan jika pertumbuhan ekonomi Jakarta secara year on year (yoy) juga turut mengalami kontraksi 8,22 persen. 

Angka tersebut adalah yang terendah selama kurun waktu 10 tahun terakhir, meskipun tidak sedalam saat krisis ekonomi tahun 1998.

KADIN DKI menjelaskan jika kontraksi kali ini disebabkan oleh kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang digalakkan pemerintah untuk menahan laju penyebaran Covid-19.

“PSBB hampir menghentikan seluruh aktivitas masyarakat dan berdampak demikian besar pada kinerja ekonomi, bahkan merambah hingga kegiatan sosial,” ungkap KADIN dalam saran resminya, 24 Agustus 2020.

Salah satu sektor yang cukup terdampak adalah sektor pariwisata. Indikasinya terlihat dari ninai tambah sektor hotel, restoran, transportasi, dan jasa lainnya yang terkontraksi sangat dalam. 

Setelahnya diikuti oleh sektor industri pengolahan dan konstruksi yang juga turut mengalami kontraksi. 

Lebih lanjut, melemahnya kinerja pada sektor-sektor tersebut berimbas pada terkontraksinya kinerja sektor Perdagangan. Hal tersebut dikarenakan turunnya permintaan bahan baku dan penolong.

“Penurunan kinerja perekonomian tersebut telah melemahkan daya beli masyarakat dan menyebabkan menurunnya konsumsi rumah tangga,” imbuh KADIN.

Meskipun tiingkat inflasi terkendali dengan baik namun tetap tidak mampu mengimbangi penurunan pendapatan masyarakat, sehingga pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) terkontraksi cukup dalam sebesar minus 5,23 persen (y-o-y)dan tidak mampu lagi menjadi penggerak perekonomian Jakarta.

Tags : ekonomi minus , kadin , Jakarta

Berita Terkait