Pemerintah Sosialisasikan Komitmen Indonesia Transisi ke EBT

| Rabu, 23/09/2020 12:50 WIB
Pemerintah Sosialisasikan Komitmen Indonesia Transisi ke EBT Sektor Energi Terbarukan (Doc: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mensosialisasikan jika Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan pemanfaatan energi terbarukan.

Ia menilai jika sumber energi terbarukan yang ada di Indonesia sangat besar. Dengan potensi energi terbarukan yang mencapai 400 Giga Watt (GW), pengaturan suplai dan penggunaan energi menjadi penting untuk dilakukan.

"Kami memiliki potensi energi terbarukan yang besar, mencapai 400 GW. Dan sangat penting bagi kami untuk mengatur sistem pemanfaatan energi. Kami melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatur (pemanfaatan) energi ini," ujar Arifin dalam keterangannya, 22 September 2020.

Ia menegaskan langkah pertama yang akan dilakukan adalah optimalisasi penggunaan sumber energi domestik. Dalam hal ini adalah mendorong penggunaan energi terbarukan, misalnya dengan mengganti pembangkit listrik tenaga diesel dengan sumber energi bersih, seperti gas dan energi terbarukan.

"PT PLN tengah meluncurkan program konversi dari pembangkit listrik bertenaga diesel menjadi energi terbarukan dengan kapasitas 2 GW di lebih dari 2.000 lokasi di seluruh negeri," tandas Arifin.

Langkah yang kedua, lanjut Arifin, adalah melakukan efisiensi energi, baik di sisi suplai maupun permintaan (demand). Efisiensi dilakukan dengan mendorong implementasi target efisiensi energi pada gedung dan industri.

Selanjutnya, Arifin menyebutkan, Indonesia juga mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,3 persen menjadi 98,8 persen, khususnya untuk mendukung program elektrifikasi di daerah terluar dan terpencil.

"Saat ini kami sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 Megawatt (MW). Proyek ini akan meningkatkan bauran energi di sistem kelistrikan Jawa-Bali secara signifikan," jelasnya.

Selain itu, Indonesia juga mengembangkan terobosan dalam mengurangi emisi dari pembangkit listrik dengan sumber energi batubara. "Kami juga mendorong penggunaan clean coal technology dan biomass co-firing with coal untuk mengurangi emisi," imbuhnya.

Indonesia memiliki sumber biomassa yang sangat besar, yakni dari hutan, pertanian, dan sampah, yang sangat penting digunakan sebagai energi alternatif pengganti sumber energi fosil.

Dengan mengembangkan biofuel, Indonesia secara bertahap mengurangi penggunaan sumber energi fosil dengan biodiesel dan membangun green refinery untuk memaksimalkan potensi sawit yang dimiliki.

Arifin juga menegaskan, guna mendukung komitmen global dalam mengurangi emisi, Indonesia telah menetapkan target 23% energi terbarukan dalam bauran energi Indonesia tahun 2025. Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi hingga 29% pada 2030 dan 41% sesuai dengan skenario mitigasi.

"Untuk mencapai target yang ambisius tersebut, Pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan dan bantuan dari rekan-rekan di seluruh dunia," ujarnya.

Tags : EBT , ESDM , Emisi Gas Rumah Kaca

Berita Terkait