Pandemi, Laba Emiten Tambang ADRO Turun 63%

| Jum'at, 05/03/2021 18:11 WIB
Pandemi, Laba Emiten Tambang ADRO Turun 63% Komoditas Batubara (Foto: Porto News)

RADARBANGSA.COM – Perusahan Tambang Pelat Merah, Adaro Energy (ADRO) (AE) membukukan laba sebesar 146,92 Juta Dolar AS atau setara dengan Rp 2,057 Triliun sepanjang tahun 2020.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Jumat 5 Maret 2021, AE mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 146,927 Juta Dolar AS atau turun 63 persen dari yang tadinya sebesar 404,190 Juta Dolar AS atau setara Rp5,8 Triliun.

Untuk total pendapatan, perseroan membukukan sebesar 2,53 Miliar Dolar AS pada 2020, atau turun 27% dari tahun 2019 sebesar 3,45 Miliar Dolar AS.

CEO Adaro Energy, Garibaldi Thohi menyampaikan alasan penurunan laba dan pendapatan perseroan adalah turunnya harga jual rata-rata (ASP) sebesar 18% dan turunnya volume penjualan sebesar 9%.

Penurunan 6% pada volume produksi ini membuat volume penjualan berkurang hingga menjadi sebesar 54,53 juta ton, atau sedikit lebih tinggi daripada perkiraaan sebelumnya di rentang  52-54 juta ton. Selain itu pandemi COVID-19 juga memperparah kinerja industri di 2020.

“Pandemi memberikan tekanan yang besar terhadap permintaan batu bara dan harga batu bara global pada tahun 2020,” kata Garibaldi, dalam keterangan resminya, Jumat 5 Mei 2021.

Sementara itu total aset perseroan tercatat turun 12% menjadi 6,38 Miliar Dolar AS setelah sebelumnya mencatakan 7,21 Miliar Dolar AS.  

Aset lancar turun 18% menjadi 1,73 Miliar Dolar AS dari yang sebelumnya berjumlah 2,10 Miliar Dolar AS. Penurunan aset lancer diakibatkan turunnya kas dan piutang usaha dari pihak ketiga.

Sementara total aset non lancer juga turun 9% menjadi 4,65 Miliar Dolar AS dari yang tadinya sebsar 5,10 Miliar Dolar AS di 2019. Penurunan aset non lancer terjadi karena penurunan investasi pada perusahaan patungan, penurunan properti pertambangan dan penurunan aset tetap.

Garibaldi memandang, walau pemulihan ekonomi diperkirakan akan berdampak positif terhadap batu bara, AE akan tetap waspada terhadap faktor ketidakpastian.

“AE terus berfokus pada keunggulan operasional dan langkah-langkah efisiensi, dan tetap berhati-hati karena masih adanya faktor ketidakpastian,” tutup Garibaldi.

 

Tags : AE , ADARO , LABA ADARO , ADRO