Ekonom: Lebih Baik Pakai Diksi “Made in Indonesia 2024” Ketimbang “Benci Produk Asing”

| Senin, 08/03/2021 19:29 WIB
Ekonom: Lebih Baik Pakai Diksi “Made in Indonesia 2024” Ketimbang “Benci Produk Asing” Pengusaha UMKM. (Foto: intitradacom)

RADARBANGSA.COM – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus mengatakan jika alangkah baiknya pemerintah menggunakan diksi yang  lebih tepat seperti “Made in Indonesia 2024” daripada menggunakan diksi “Benci Produk Asing” seperti yang dilontarkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. 

Heri mengatakan, memang banyak dari negara lain memiliki tagline tersendiri dalam mempromosikan produk lokalnya, seperti China dengan tagline “Made in China 2025” India dengan “Make in India”, Kanada dengan “Industrie 2030” namun bedanya tidak ada yang menggunakan diksi benci produk luar. 

“Jadi memang kalau diperhatikan tidak ada negara asing yang mebuat diksi seperti yang diutarakan pak presiden “benci produk asing,” atau kita bisa menggunakan tagline "made in Indonesia 2024" ketimbang menggunakan diksi itu,” kata Heri dalam webinar INDEF, Senin 8 Maret 2021.

Semenjak datangnya era E-Commerce Boom di tahun 2015, Indonesia telah mengalami kenaikan impor barang konsumsi yang cukup pesat. Meskipun bahan baku dan barang modal juga mengalami peningkatan namun impor barang konsumsi melompat jauh lebih tinggi.

Heri menilai jika Indonesia tidak mempersiapkan daya saing produk lokal, maka fenomena E-Commerce akan membuat produk lokal kalah akibat liberalisasi perdagangan.

Daya saing produk Indonesia juga sangat bergantung pada kebijakan pemerintah terkait perjanjian dagang bebas yang banyak dijajaki oleh RI dengan negara lain. Menurutnya, pemerintah wajib mempersiapkan stategi perdagangan sebelum melakukan kerjasama dagang.

“Ada RCEP, FTA, namun kerjasama perdagangan bebas tanpa penyiapan yang matang akan berdampak ke defisit neraca dagang, lalu peningkatan kesejahteraan Indonesia dengan negara mitra bisa lebih rendah. Jadi negara mitra kita peningkatan kesejahteraanya lebih tinggi daripada negara kita,” tutur Heri.

 

Tags : benci produk asing Jokowi , indef

Berita Terkait