Erick: Proyek Gasifikasi Batu Bara Dipastikan Lanjut

| Rabu, 12/05/2021 07:13 WIB
Erick: Proyek Gasifikasi Batu Bara Dipastikan Lanjut Erick Thohir (Menteri BUMN). (Foto: twitter @KemnakerRI)

RADARBANGSA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan jika Proyek gasifikasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dipastikan akan dilanjutkan untuk mengurangi ketergantungan pada impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dan subsidi LPG pemerintah.

Kepastian tersebut didapat melalui penandatangan Amandemen Perjanjian Kerjasama dan Perjanjian Pengolahan DME antara PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Air Products & Chemical Inc (APCI), secara virtual di Jakarta dan Los Angeles, Amerika Serikat.

Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar USD 2,1 miliar atau setara Rp 30 Triliun.

Dibarengi dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini juga ditaksir mampu hasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan.

“Diharapkan ini dapat memberikan multiplier effect antara lain menarik investasi asing lainnya, dan melalui penggunaan porsi TKDN di dalam proyek juga dapat memberdayakan industri nasional dengan penyerapan tenaga kerja lokal,” kata Erick dalam keterangannya, Rabu 12 Mei 2021.

Sebelumnya Erick Thohir menegaskan bahwa pemerintah sepenuhnya mendukung proyek gasifikasi tersebut karena dapat mengurangi ketergantungan pada impor, juga menghemat cadangan devisa, dan menyerap tenaga kerja.

"Gasifikasi batu bara memiliki nilai tambah langsung pada perekonomian nasional secara makro, karena sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, juga transformasi ke green economy serta energi baru dan terbarukan. Kerja sama gasifikasi batu bara bisa menghemat cadangan devisa hingga 9,7 triliun rupiah per tahun dan menyerap 10 ribu tenaga kerja," ungkap Erick, Selasa 11 Mei 2021.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, energi transisi, green energy, dan circular energy saat ini menjadi prioritas, sejalan dengan Grand Strategi Energi Nasional, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Selain itu, Nicke menuturkan Pertamina juga memahami bahwa pengembangan dan produksi DME ini berkaitan dengan isu lingkungan.

“Karenanya, sesuai arahan Pemerintah, Pertamina akan menjalankan proyek DME secara paralel dengan proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) sehingga isu mengenai emisi karbon dapat ditekan hingga mencapai 45%,” tutup Nicke.

Tags : Gasifikasi Batu Bara Tanjung Enim

Berita Terkait