Utang Luar Negeri RI Capai Rp5.953 Triliun

| Selasa, 15/06/2021 15:19 WIB
Utang Luar Negeri RI Capai Rp5.953 Triliun Mata Uang Rupiah (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2021 4,8% menjadi total 418,0 miliar dolar AS (atau setara dengan Rp5.953 Triliun)

Direktur Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan bahwa pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 7,2% .

Erwin merinci perkembangan itu didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN Pemerintah dan ULN Swasta.

ULN Pemerintah pada April 2021 tercatat tumbuh lebih rendah sebesar 8,6% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,6%. Perkembangan itu menjadikan ULN Pemerintah sebesar 206,0 miliar dolar AS (atau setara dengan Rp2.934 Triliun)

Adapun perkembangan ULN Pemerintah pada April 2021 terjadi seiring dengan penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, diantaranya program inklusi keuangan.

Di samping itu, sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga, mendorong investor asing kembali menempatkan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.

Sementara itu, posisi ULN swasta tumbuh melambat menjadi 1,2% (yoy) dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,6% (yoy).

Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan ULN lembaga keuangan yang terkontraksi semakin dalam sebesar 8,8% (yoy) dari kontraksi 6,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Perkembangan tersebut menjadikan ULN Swasta sebesar 209,0 miliar dolar AS atau setara dengan Rp2.977 Triliun)

yang mana didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,4% terhadap total ULN swasta.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 77,2% dari total ULN swasta.

“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” ungkap Erwin Mengakhiri.

Tags : Utang Luar Negeri , ULN

Berita Terkait