CIPS: Target Pertumbuhan Ekonomi di Angka 7 Persen Sulit Dicapai

RADARBANGSA.COM - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan menilai target pertumbuhan ekonomi kuartal II akan sulit tercapai lantaran naiknya kasus positif Covid-19.

Sebelum terjadi lonjakan kasus positif Covid-19, pemerintah sempat menargetkan angka 7,1 hingga 8,3 persen.

Pengetatan implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di beberapa wilayah di Jakarta yang sudah dimulai sejak 22 Juni hingga 5 Juli 2021 disebut akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kuartal II.

“Kalau melihat dari pertumbuhan bidang usaha, masih sama trendnya dengan kuartal sebelumnya, teknologi informasi dan komunikasi serta pertanian, kehutanan dan perikanan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sektor perdagangan besar dan ritel sempat membaik juga,” ungkap Pingkan dalam catatanya, dikutip Senin 12 Juli 2021.

Pingkan melanjutkan, kinerja ekonomi sebetulnya sudah menunjukkan perbaikan di akhir tahun 2020. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2020 sebesar -2,19 persen (yoy), lebih baik dari capaian di kuartal III 2020 yang sebesar -3,49 persen (yoy).

Namun lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sejak awal Juni dikhawatirkan akan menahan laju perbaikan pada perekonomian nasional.

Salah satu yang  akan terdampak adalah sektor ritel dengan adanya aturan pengurangan kapasitas operasi restoran dan tempat-tempat makan.

“Kemungkinan implementasi PPKM mikro yang diperpanjang juga akan menurunkan pendapatan pengusaha sehingga dikhawatirkan akan berdampak kepada para pekerja,” paparnya.

Untuk tetap menjaga daya beli masyarakat, pemerintah perlu mempertimbangkan bentuk-bentuk stimulus, seperti yang sudah pernah dilakukan pada tahun lalu. Selain itu pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat memang sangat diperlukan pada situasi seperti sekarang,