Peningkatan Covid di China Tekan Harga Minyak Dunia

| Selasa, 10/08/2021 14:04 WIB
Peningkatan Covid di China Tekan Harga Minyak Dunia Kilang Minyak (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Harga minyak dunia anjlok lebih dari 2% ke level terendah dalam tiga minggu. Penurunan ini sukses memperpanjang penurunan tajam di minggu lalu.

Harga minyak turun dipicu penguatan dolar AS dan kekhawatiran pembatasan baru terkait virus korona di negarabAsia, terutama China. Sentimen ini sekaligus memprediksi lambatnya pemulihan permintaan minyak global.

Di sisi lain, peringatan mengerikan dari panel PBB tentang perubahan iklim menambah suasana yang suram setelah kebakaran di Yunani membakar habis rumah dan hutan. Fenomena banjir yang mematikan di Eropa juga membuat susana kacau.

Mengutip Reuters, mintak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD1,66, atau 2,4%, menjadi USD69,04 per barel di New York pada Selasa dini hari, 10 Agustus 2021.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut USD1,80, atau 2,6%, menjadi menetap di posisi USD66,48 per barel.

Itu adalah penutupan terendah bagi kedua benchmark tersebut sejak 19 Juli. Dalam perdagangan intraday, WTI jatuh ke level terendah sejak Mei.

"Harga minyak mentah turun karena perlambatan di Asia mengganggu prospek permintaan," kata Edward Moya, analis OANDA, mencatat "tema dolar yang lebih kuat (juga) mulai muncul mengingat kisah pemulihan di Amerika Serikat dan itu mungkin menjadi hambatan jangka pendek bagi harga minyak."

Sebelumnya, China melaporkan 125 kasus baru Covid-19, Senin, naik dari 96 sehari sebelumnya. Di Malaysia dan Thailand, infeksi mencapai rekor harian. Pertumbuhan ekspor China melambat lebih dari ekspektasi pada Juli setelah meningkatnya kasus Covid-19 dan banjir besar, sementara pertumbuhan impor juga lebih lemah dari perkiraan. Impor minyak mentah China merosot pada Juli dan turun tajam dari level rekor Juni 2020.

Sementara itu, permintaan bahan bakar di India, sementara itu, naik pada Juli ke level tertinggi sejak April karena pelonggaran pembatasan pandemi dan penguncian di sebagian besar negara bagian, meningkatkan aktivitas industri dan mobilitas.

 

Tags : Brent , WTI , Minyak

Berita Terkait