Menkeu: Ekonomi Syariah Kunci Stabilitas Sektor Keuangan
RADARBANGSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa sektor keuangan syariah merupakan kunci penting dalam menciptakan stabilitas sektor keuangan. Hal tersebut dikatakan pada acara 5th Annual Islamic Finance Conference (AIFC), Rabu 25 Agustus 2021.
“Ini karena perkembangan sektor keuangan akan selalu mengikuti perkembangan sektor riil, sehingga kita dapat menghindari gelembung sektor keuangan yang mendorong krisis. Saat ini, porsi keuangan syariah (tidak termasuk keuangan sosial syariah) hanya sekitar 10% dari total pembiayaan nasional. Kami yakin porsi ini berpotensi untuk tumbuh kuat di masa mendatang”, kata Menkeu.
Dalam hal ketahanan ekonomi, prinsip syariah dalam keuangan syariah juga menciptakan ketahanan di sektor keuangan selama krisis melanda. Seperti halnya di masa pandemi Covid-19, bank syariah di Indonesia menunjukkan kinerja yang kuat di masa pandemi dibandingkan bank konvensional. Keuangan Syariah, lanjut Menkeu, juga mendukung inklusivitas keuangan dan keberlanjutan ekonomi.
“Data menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah Baitul Mal wat Tamwil (BMT) atau serikat Islam terbesar secara global. Mereka adalah sekitar 4.500 BMT yang membantu masyarakat, terutama di pedesaan dan juga mengakses pembiayaan mikro. Saya berharap peran ini dapat melengkapi apa yang dilakukan Pemerintah lewat Dana Desa”, jelas Menkeu.
Pemerintah terus berkomitmen untuk memperluas peran keuangan syariah dengan melanjutkan inovasi instrumen pembiayaan melalui blended Islamic finance, seperti Green Sukuk dan Cash Wakaf linked Sukuk (CWLS).
-
Usai Lebaran, Disdukcapil Kota Tangerang Prediksi Jumlah Pendatang Baru Menurun
-
Gus Imin Bareng Keluarga Halal Bihalal ke Kediaman Anies Baswedan
-
Silaturahmi Keliling Kampung, Tradisi Remaja Masjid Jami Saat Lebaran
-
Indonesia Jadi negara Paling Signifikan Alami Kenaikan Peringkat FIFA
-
AP I Targetkan Angkut 3,3 Juta Penumpang pada Mudik Lebaran 2024