Teten: Permintaan Ekspor Produk UMKM Tinggi Saat Pandemi

| Senin, 30/08/2021 11:43 WIB
Teten: Permintaan Ekspor Produk UMKM Tinggi Saat Pandemi Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (Foto: Liputan6)

RADARBANGSA.COM - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengungkapkan, sebenarnya permintaan ekspor produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat tinggi di tengah pandemi. Produk - produk ekspor ini seperti briket dan gula semut.

Namun Teten mengatakan, saat ini kedua produk tersebut masih memiliki rantai pasok atau supply chain yang masih berantakan. "Misal soal briket dari tempurung kelapa dan gula semut, saya baru tahu kalau permintaannya dari luar negeri itu besar dan di Indonesia bisa diekspansi lagi," kata Teten. 

Meski permintaan dua produk itu tinggi, sambungnya, tetapi dari hasil pantauannya di Sulawesi dan Jawa Barat, pelaku UMKM di sana tidak bisa memenuhi permintaan karena berbagai kondisi. Mulai dari kapasitas produksi sampai manajemennya. Sementara saat ini kontribusi ekspor UMKM masih rendah yakni sebesar 14,37 persen. 

Dalam kondisi sekarang, menurutnya, UMKM perlu fokus pada pasar dalam negeri yang bisa menyubstitusikan produk impor, seperti buah-buahan maupun fashion muslim yang dibatasi impornya. Teten mengatakan, jika nanti ekonomi bisa segera pulih seutuhnya, diharapkan sektor konsumsi dalam negeri yang bisa terus naik.

Seperti diketahui, ekonomi Indonesia ditopang konsumsi rumah tangga hingga 53 persen. Maka melalui pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ia optimistis kegiatan ekonomi segera terdongkrak. 

"Jadi sekarang program kami terus memikirkan bagaimana UMKM survival, dan menyiapkan juga transformasi UMKM pascaCovid-19 nanti," tuturnya.

Teten mengakui, bertahan menjadi salah satu strategi yang bisa dilakukan pelaku

UMKM dalam menghadapi ancaman Covid-19. Pada saat sama, pemerintah bersama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) juga terus menjalankan strategi pemulihan ekonomi nasional (PEN), dengan berbagai kebijakan yang mengakomidir kepentingan UMKM. Mulai dari restrukturisasi hingga Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM). 

"Strategi kita saat ini adalah bagaimana bertahan lebih dahulu. Daya beli masyarakat turun, sementara kebutuhan masyarakat prioritas pada kebutuhan pokok. Jadi sektor ini (UMKM) di masa survival yang terus kita dorong," tegas Teten.

Tags : UMKM , Produk UMKM

Berita Terkait