Diskon PPnBM Sukses Dongkrak Penjualan Mobil Periode Agustus

| Rabu, 22/09/2021 15:49 WIB
Diskon PPnBM Sukses Dongkrak Penjualan Mobil Periode Agustus Sektor usaha otomotif (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Data Gaikindo menunjukkan, penjualan mobil wholesale (yaitu penjualan dari pabrik ke dealer) di dalam negeri sepanjang Agustus 2021 tumbuh 25% (mom) dengan jumlah mogil terjual sebanyak 83.319 unit. 

Dibanding tahun sebelumnya (year-on-year), penjualan mobil Agustus 2021 tumbuh 123,5% yoy, setelah rontok 58,8% (yoy) pada Agustus 2020.

Berdasarkan kategori sepanjang Agustus lalu, penjualan mobil penumpang tumbuh 24% (mom) dengan penjualan sebanyak 64.062 unit; dan penjualan mobil niaga tumbuh 28,7% (mom)dengan penjualan sebanyak 19.257 unit.

Dibanding Agustus tahun lalu, penjualan mobil penumpang tumbuh 118,2% yoy (vs. -56,9% pada Agustus 2020); penjualan mobil niaga tumbuh 143,1% yoy (vs. -64,8% pada Agustus 2020).

"Kami menduga peningkatan penjualan ini merupakan pent-up demand akibat penerapan PPKM di bulan Juli. Selain itu, kami melihat peningkatan penjualan ini sebagai kesempatan terakhir memanfaatkan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor yang seharusnya berakhir pada Agustus 2021," kata Head of Industry and Regional Research PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Dendi Ramdani dalam keterangan tertulis, Rabu 22 September 2021.

Secara kumulatif, total penjualan mobil pada Januari hingga Agustus 2021 (8M21) tercatat sebesar 543.427 unit, atau tumbuh 68% yoy (vs. -51,1% yoy 8M20; -48,4% pada FY2020). Lebih rinci, penjualan kumulatif mobil penumpang tercatat sebesar 406.931 unit, atau tumbuh 67% yoy pada 8M21 (vs. -52% pada 8M20; -50,5% pada FY2020).

Sementara itu, penjualan mobil niaga tercatat sebesar 136.496 unit, atau tumbuh sebesar 71,1% yoy pada 8M21 (vs. -48,2% pada 8M20; -41,5% pada FY2020).

Mulai 16 Oktober 2021, Peraturan Pemerintah (PP) No. 74/2021 tentang pajak penjualan barang mewah kendaraan bermotor telah berlaku menggantikan PP No. 22/2014. Dalam PP ini, metode penghitungan PPnBM kendaraan bermotor berubah menjadi berdasarkan emisi gas buang atau efisiensi konsumsi bahan bakar minyak. Sebelumnya menurut PP No.22/2014, metode penghitungan PPnBM kendaraan bermotor berdasarkan kapasitas mesin dan kategori mobil (sedan, 4x2, dan 4x4).  

"Kami melihat penerapan metode penghitungan PPnBM baru ini akan menyebabkan kenaikan harga untuk kategori mobil 4x2 dengan kapasitas mesin di bawah 2.500cc yang selama ini dikenakan PPnBM sebesar 10 – 20%," ujar Dendi.

Selain itu, mobil low-cost green car (LCGC) yang sebelumnya bebas PPnBM akan dikenakan tarif sebesar 3%. Lebih dari itu, mobil dengan kategori sedan, 4x4 serta 4x2 dengan kapasitas mesin di atas 2.500cc akan mengalami penurunan harga dibandingkan sebelumnya yang dikenakan PPnBM antara 40 – 125%. Sementara itu, kendaraan bermotor listrik akan dikenakan tarif PPnBM 0% untuk Battery Electric Vehicle (BEV) dan 5% untuk Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Pemerintah memperpanjang periode diskon PPnBM mobil hingga Desember 2021 berdasarkan PMK No.120 tahun 2021. Adapun rincian diskon PPnBM ini adalah: 1) 100% diskon PPnBM untuk mobil berkapasitas mesin di bawah 1.500cc; 2) 50% diskon PPnBM untuk mobil 4x2 berkapasitas mesin 1.500 – 2.500 cc; 3) 25% PPnBM untuk mobil 4x4 berkapasitas mesin 1.500 – 2.500cc.  

Perhitungan Bank Mandiri menunjukkan penjualan mobil penumpang yang mendapatkan diskon PPnBM pada periode Maret-Agustus 2021 tumbuh sebesar 210,9%. Sedangkan mobil yang yang tidak mendapatkan diskon PPnBM hanya tumbuh sebesar 126,3%.

Kontribusi pertumbuhan (growth contribution) mobil yang mendapatkan diskon PPnBM dari segmen mobil berkapasitas mesin

"Kami memperkirakan pertumbuhan penjualan mobil pada tahun 2021 tumbuh sebesar 38,6% dengan total penjualan sebanyak 737.159 unit. Perpanjangan diskon PPnBM kendaraan bermotor menjadi katalis positif yang bisa mendorong penjualan mobil sampai akhir tahun 2021," ujar Dendi.

Namun demikian, menurutnya, masih ada faktor risiko terkait kemungkinan naiknya kasus Covid-19 yang bisa terjadi kapan saja.

Selain itu, tantangan ke depan adalah "Apakah consumer confidence akan pulih relatif cepat sehingga mendorong belanja rumah tangga terutama kelompok menengah-atas."

Tags : Diskon PPnBM , Penjualan Mobil

Berita Terkait