Krisis Listrik China Buat Harga Batubara Meroket

| Kamis, 21/10/2021 15:31 WIB
Krisis Listrik China Buat Harga Batubara Meroket Komoditas Batubara (Foto: Porto News)

RADARBANGSA.COM - Krisis listrik di China menempatkan Indonesia sebagai pemasok batubara terbesar.

Indo Premier News melaporkan jika kargo pengiriman kokas, batubara termal dan batubara coklat dari Indonesia melampaui 21 juta ton pada September lalu, naik dari 17 juta ton pada Agustus.

Menurut data beacukai China, impor batubara Indonesia sekarang mencapai sekitar dua pertiga dari total impor China.

Pembeli China terpaksa memanfaatkan pemasok bahan bakar lain untuk menggantikan impor batubara dari Australia.

Beijing melarang impor batubara dari Benua Kanguru itu sejak hampir setahun lalu setelah hubungan politik dengan Canberra memburuk.

Harapan bahwa Mongolia dapat memasok lebih banyak batubara - terutama dengan kualitas yang lebih tinggi daripada yang diproduksi oleh Australia, untuk digunakan di pabrik baja – pupus.

Pembatasan pembatasan pandemi di tetangga China itu menyebabkan penurunan pengiriman kargo di bawah 1 juta ton.

Harga batu bara acuan Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, didukung oleh lonjakan permintaan sejak Juni. Ketika itu Beijing berjanji akan meningkatkan impornya, dalam upaya untuki mencegah krisis listrik, yang akhirnya gagal dan sekarang mencengkeram negara itu.

Akhir tahun lalu, China mencapai kesepakatan tiga tahun dengan penambang Indonesia senilai USD1,5 miliar bahan bakar. Langkah itu merupakan opsi jangka panjang Beijing untuk menggantikan pasokan bahan bakar dari Australia.

Indonesia menyediakan banyak batubara coklat bermutu rendah, yang memiliki keunggulan harga tetapi kurang efisien.

Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia telah meminta produsen untuk memprioritaskan pasokan dalam negeri, sementara aktivitas pertambangan terhambat oleh banjir dan pandemi.

Para pedagang mengatakan, harga satu jenis bahan bakar berkualitas rendah di Indonesia mencapai USD160 hingga USD170 per ton pada pekan ini. Harga itu batubara naik dari USD110 menjadi USD120 di awal bulan ini.

Pasokan dari negara Asia Tenggara tetap ketat karena gangguan cuaca. Para pedagangan mengatakan, para penjual bermain untuk mengejar dan memenuhi komitmen , sebelumnya kepada pembeli.

Tags : Batubara , Listrik China

Berita Terkait