Inflasi Pabrik China Melejit Setelah 26 tahun Akibat Krisis Energi

| Rabu, 10/11/2021 14:11 WIB
Inflasi Pabrik China Melejit Setelah 26 tahun Akibat Krisis Energi Pembuangan Gas oleh PLTU Sebabkan Polusi Udara (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM – China mengalami rekor inflasi gerbang pabrik setelah 26 tahun lamanya. Melejitnya inflasi salah satunya diakibatkan tingginya harga batu bara bersamaan dengan krisis energi massal yang tengah terjadi di berbagai benua.

Mencatat dari Biro Statistik Nasional (NBS), Indeks harga produsen (PPI) naik 13,5% dari tahun sebelumnya, dimana pada September 2021, indeks masih berada di angka 10,7%.

Diketahui indeks harga produsen (PPI) digunakan untuk mengukur biaya barang di gerbang pabrik.

Selain itu indeks harga konsumen (CPI) juga naik 1,5% pada Oktober secara yoy. Sebelumnya pada September indeks naik 0,7% secara yoy.

"Kami khawatir tentang peralihan dari harga produsen ke harga konsumen," kata kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, Zhiwei Zhang dikutip dari Reuters, Rau 10 November 2021.

Harga konsumen kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena perusahaan menghadapi persediaan yang menipis dan dipaksa untuk membebankan biaya yang lebih tinggi kepada pelanggan, tambahnya.

"Risiko stagflasi terus meningkat,” sambung Zhang.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan melonjaknya inflasi pabrik telah memicu kekhawatiran atas stagflasi, yang bisa berarti China harus berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter.

"Meningkatnya inflasi CPI dan peningkatan inflasi PPI mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan PBoC," kata Ting Lu, Kepala Ekonom China di Nomura.

Sementara itu, tekanan harga yang meningkat memperumit pertimbangan Bank Rakyat China, yang saat ini berhati - hati menyuntikkan krisis moneter di tengah kekhawatiran tentang tingginya inflasi, bahkan ketika pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat.

"Inflasi gerbang pabrik mungkin mendekati puncaknya," kata Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics, dalam sebuah catatan, mengutip penurunan harga batu bara.

 

 

Tags : Inflasi China , Krisis Energi

Berita Terkait