Persaingan Bank Sengit, Bank Jatim Diminta Siapkan Strategi Bertahan

| Kamis, 11/11/2021 12:09 WIB
Persaingan Bank Sengit, Bank Jatim Diminta Siapkan Strategi Bertahan Bank Jatim (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Komisi C DPRD Jatim mendorong Bank Jatim menerapkan `politik` yang mampu meredam persaingan yang berat. Mengingat di tengah pandemi Covid-19, persaingan antar bank semakin berat terutama perkreditan.

Diungkapkan oleh Ketua Komisi C DPRD Jatim,  Abdul Halim bahwa kini persaingan antar bank di Bangkalan semakin berat.

Mengingat bank lain meluncurkan berbagai program yang dapat menarik nasabah. Seperti halnya kredit bunga ringan atau tanpa jaminan.

“Berharap ada politik yang mampu sedikit meredam persaingan yang memberatkan," pinta Halim dikonfirmasi, Rabu 10 Agustus 2021.

Halim menyampaikan, bahwa Bank Jatim harus bersiap diri untuk menyambut investor yang akan menanam saham. Mengingat di Bangkalan akan dibangun kilang minyak. Bank Jatim harus bisa ambil bagian dalam investasi kilang minyak di Bangkalan.

Mengingat pembangunan kilang minyak bisa multiplayer efek yang didapatkan Kabupaten Bangkalan dan Pemprov Jatim.

"Kami menyampaikan beberapa waktu yang lalu bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk menarik investor karena ada potensi gas yang luar biasa," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Komisi C mengapresiasi Bank Jatim cabang Bangkalan mampu memproteksi terjadinya Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet hingga dibawah ambang batas 5 persen. Padahal masyarakat masih dihadapkan pandemi Covid-19 sehingga perekonomian merosot.

“Kita apresiasi di tengah pandemi yang berkepanjangan Bank Jatim cabang Bangkalan mampu melakukan terobosan sehingga sehat," tuturnya.

Sementara Pemimpin Divisi Operasional Bank Jatim cabang Bangkalan, Achmad Riyan Fatri menjelaskan, NPL tahun 2021 dibawah 5 persen yakni 1,5 persen. Bank Jatim optimis pencapaian target penyelesaian NPL 1,5 persen bisa teratasi.

"Di beberapa hal yang ditindaklanjuti NPL  yang meninggal dunia akan kita proses, bisa diteruskan anaknya karena usahanya masih ada. Kalau tidak ada, yang tidak bisa diperpanjang," paparnya.

Pihaknya menargetkan untuk kedepannya agar NPL bisa turun seperti 2020 yakni 0,8 persen. Bank Jatim benar-benar memprioritaskan nasabah yang mengajukan kredit sesuai kebutuhan dalam rangka pengembangan UMKM.

“Kenapa NPL bisa dibawah 5 persen karena kita selektif pemilihan nasabah. Dengan upaya kami Bank Jatim bisa berjalan baik," pungkasnya.

Tags : Bank Jatim , persaingan bank

Berita Terkait