Harga Minyak Sawit Diproyeksi Tetap Tinggi Hingga Awal 2022

| Rabu, 29/12/2021 16:12 WIB
Harga Minyak Sawit Diproyeksi Tetap Tinggi Hingga Awal 2022 ilustrasi.

RADARBANGSA.COM - Harga minyak sawit (CPO) di pasar global diproyeksi tetap tinggi hingga awal 2022. Faktor ini dipicu oleh kurangnya pekerja di sektor terkait khususnya di negara Malaysia. Di sisi lain, musim La Nina juga sangat mungkin menghambat produksi minyak yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia ini. 

Malaysia juga tengah berusaha mempercepat kedatangan pekerja asing di sektor perkebunan kelapa sawit, namun penyebaran omicron bisa menggagalkan rencana tersebut, dan berdampak pada ketatnya persediaan panen. 

Mengutip CNBC, Harga CPO di Bursa Malaysia Rabu 29 Desember berada di posisi MYR 4.711/ton. Angka itu naik 2,32% dari hari sebelumnya. Dalam seminggu, CPO sudah naik 7,53%.

Selain faktor pekerja dan cuaca, lonjakan harga pupuk juga bisa menggagalkan hasil produksi.

“Biaya produksi minyak sawit berdasarkan harga pupuk saat ini diperkirakan 15%-20% lebih tinggi pada 2022 dari tahun lalu,” kata Direktur Riset Perkebunan Asean UOB Kay Hian Leow Huey Chuen, dikutip Bloomberg Rabu 29 Desember 2021. 

Namun dengan tingginya CPO saat ini juga tidak baik untuk prospek ke depan, mengingat produk olahan CPO dijadikan bahan pokok (bapok) makanan yaitu minyak goreng , maka tingginya CPO juga dapat mengikis permintaan dari negara pembeli seperti India dan China. 

“Dengan harga kelapa sawit yang semakin mahal, diskonnya terhadap minyak pesaing akan diawasi secara ketat oleh pembeli yang sensitif terhadap harga yang mungkin beralih ke minyak nabati lainnya.,” pungkas Chuen.

 

 

 

 

Tags : minyak sawit , cpo

Berita Terkait