Utang Luar Negeri Turun Jadi Rp5.962 Triliun

| Senin, 17/01/2022 13:45 WIB
Utang Luar Negeri Turun Jadi Rp5.962 Triliun Mata Uang Rupiah dan Dolar (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2021 sebesar USD416,4 miliar setara Rp5.962 Triliun. Jumlah ini turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar USD422,3 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta.

Secara tahunan, posisi ULN November 2021 tumbuh rendah sebesar 0,1 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan ULN bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen (yoy).

“ULN Pemerintah lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah bulan November 2021 sebesar USD202,2 miliar, ini lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar USD204,9 miliar," ujar Erwin dalam keterangannya, Senin 17 Januari 2022.

Penurunan posisi ULN Pemerintah terutama disebabkan penyesuaian aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring sentimen global yang kembali mendorong tren peningkatan imbal hasil surat utang AS (US Treasury) pasca Federal Open Market Committee (FOMC) meeting. 

Sementara itu ULN swasta kembali menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN swasta tercatat sebesar USD205,2 miliar pada November 2021 atau menurun dari USD208,3 miliar pada Oktober 2021.

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi sebesar 2 persen (yoy) pada November 2021, lebih dalam dibandingkan kontraksi 1 persen (yoy) pada periode sebelumnya. 

"Perkembangan ini disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan korporasi bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing sebesar 5,4 persen (yoy) dan 1 persen (yoy) sejalan dengan pelunasan ULN yang jatuh tempo selama periode November 2021.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 76,4 persen dari total ULN swasta. ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 77,7 persen terhadap total ULN swasta.

"ULN Indonesia pada bulan November 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 35,5 persen menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,1 persen," pungkas dia. 

Tags : Rupiah , kurs