Harga Kedelai Masih Tinggi, Pedagang Tempe-Tahu Kompak Mogok Kerja

| Senin, 21/02/2022 15:34 WIB
Harga Kedelai Masih Tinggi, Pedagang Tempe-Tahu Kompak Mogok Kerja tahu tempe (foto: nusadaily)

 RADARBANGSA.COM – Pengrajin tahu dan tempe di Kampung Rawa, Jakarta Pusat, memutuskan untuk melakukan mogok kerja akibat kenaikan harga kedelai. Sejumlah mesin penggiling kedelai dilaporkan berada dalam kondisi kosong sejak Minggu dini hari. 

“Besok hari senin semuanya suda gak ada tahu tempe seluruh DKI, sampai seluruh pulau Jawa,” kata salah satu pedagang tahu tempe, Agus, dikutip Kompas, Senin, 21 Februari 2022.

Sementara itu di Pasar Bantargebang, Bekasi kehadira para pedagang tahu – tempe juga tak nampak.

"Gak ada yang jualan hari ini, kosong. Katanya sih mau demo,” ujar Abdul saat ditemui di Pasar Bantargebang,Kota Bekasi, dikutip Tempo Senin, 21 Februari 2022.

Tak hanya se Jabodetabek, kabarnya mogok kerja akan serentak dilaksanakan se Pulau Jawa selama 3 hari, dari 21-23 Februari 2022. Aksi yang dilakukan oleh pengrajin tahu – tempe disnyalir sebagai bentuk protes terhadap naiknya harga kedelai.

Sebelumya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, tingginya harga kedelai disebabkan karena kurangnya produksi di negera eksportir, Argentina dan Brasil.

Di sisi lain, China tengah memborong kedelai dari Amerika Serikat untuk pakan babi ternak. Akibatnya, harga kedelai nai

Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu Ketiga Februari 2022 mencapai 15,99 dollar AS per bushel. Secara taghunan, angka ini naik 16% ddari Februari 2021.

Kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton. Sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya.

 

Tags : tahu , tempe , kedelai

Berita Terkait