Ketergantungan Impor Kentang Perlu Diwaspadai

| Senin, 14/03/2022 17:03 WIB
Ketergantungan Impor Kentang Perlu Diwaspadai Kentang (Doc: Ilustrasi)

RADARBANGSA.COM - Kelangkaan kentang untuk konsumsi industri makanan saat ini, yang sudah mengakibatkan hilangnya kentang goreng ukuran large dari menu restoran cepat saji ternama, menggambarkan betapa tergantungnya negeri ini pada impor dalam pemenuhan kebutuhan industrinya.

“Kelangkaan kentang saat ini terjadi karena disrupsi rantai pasok global. Namun disrupsi ini hanya temporer. Secara jangka panjang, Indonesia tetap membutuhkan impor kentang dari luar negeri untuk memenuhi konsumsi,” ujar Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Ananta dalam keterangannya yang diterima Radarbangsa, Senin 14 Maret 2022.

Bagi kebanyakan rumah tangga, pasokan kentang sayur memang masih mencukupi. Akan tetapi, kelangkaan terjadi pada pasokan kentang olahan untuk keperluan industri makanan, seperti untuk french fries atau keripik misalnya.

Sebagai info, Indonesia hanya memproduksi sekitar 25 persen dari kebutuhan kentang olahan industri makanan. Defisitnya dipenuhi dengan mengimpor kentang olahan, terutama varietas Atlantic, dari Eropa dan Amerika Serikat. yang mutu olahnya lebih baik dan lebih stabil. Sebagian juga menggunakan kentang dari surplus kentang sayur dengan mutu olahan yang lebih rendah.

Data Balai Penetlitian Tanaman Sayurtan (BALISTA) tahun 2020 menunjukkan Indonesia mengimpor 25.410 ton kentang dari Belgia, 20.850 ton dari Amerika Serikat dan 19.100 ton dari Belanda dengan total nilai nilai impor mencapai $69,79 juta.

Kelangkaan stok kentang olahan yang kini tidak saja dialami Indonesia tetapi juga negara-negara lain. Salah satu penyebabnya adalah menurunnya kapasitas pertanian dan industri pengolahan di Amerika serikat menyusul merebaknya pandemi Covid-19, serta faktor cuaca.

Di Indonesia sendiri, kelangkaan ini sudah menyebabkan sebuah restoran cepat saji ternama menghentikan penjualan kentang goreng ukuran besarnya sejak awal bulan ini.

 “Peningkatan produktivitas kentang dalam negeri perlu terus diusahakan supaya kualitasnya berdaya saing. Prosedur impor yang transparan dan sederhana juga diharapkan dapat memastikan ketersediaan kentang untuk kebutuhan industri,” tandas Felippa.

Tags : CIPS , Impor Kentang

Berita Terkait