ADB: Angka Kemiskinan Ekstrim Bertambah 4,7 Juta di Asia Tenggara

| Rabu, 16/03/2022 11:56 WIB
ADB: Angka Kemiskinan Ekstrim Bertambah 4,7 Juta di Asia Tenggara Bank Dunia mencatat kemiskinan di Indonesia kurang dari 10 persen. (Foto: marketeerscom)

RADARBANGSA.COM - Asian Development Bank (ADB) mencatat angka kemiskinan di Asia Tenggara bertambah 4,7 juta orang selama pandemi Covid-19.

Pandemi mengakibatkan penambahan 4,7 juta orang dalam cengkeraman kemiskinan paling ekstrem di Asia Tenggara pada tahun 2021. Bank Pembangunan Asia (ADB) mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam laporan terbaru ADB disebutkan bahwa mereka ini tergolong penduduk miskin dengan tingkat ekstrim.

ADB menjelaskan orang dalam kemiskinan ekstrim - didefinisikan sebagai mereka yang hidup dengan pendapatan kurang dari USD1,90 per hari.

Lebih rinci, pada 2021, golongan kelompok terdebut mencapai 24,3 juta atau sekitar 3,7% dari 650 juta penduduk Asia Tenggara.

Padahal sebelum pandemi, angka kemiskinan ekstrem sudah turun ke posisi 14,9 juta.

“Pandemi telah menyebabkan meluasnya pengan mgguran, memperburuk ketimpangan, dan meningkatkan tingkat kemiskinan, terutama di kalangan perempuan, pekerja muda, dan lansia di Asia Tenggara,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa, seperti dikutip Reuters, Rabu 16 Maret 2022.

Asakawa lantas mendesak pemerintah untuk meningkatkan sistem kesehatan, merampingkan peraturan untuk meningkatkan daya saing bisnis, berinvestasi dalam infrastruktur hijau yang cerdas dan mengadopsi teknologi untuk mempercepat pertumbuhan.

ADB mperkirakan pertumbuhan 2021 untuk Asia Tenggara adalah 3,0%, dan diproyeksikan tumbuh 5,1% tahun ini.

Akan tetapi, gangguan varian Omicron Covid-19 dapat memangkas prospek pertumbuhannya sebanyak 0,8% jika menyebar lebih jauh dan memicu guncangan penawaran dan permintaan, kata ADB.

Tags : Kemiskinan , tingkat kemiskinan