Kurs Rupiah Akhir Pekan Menguat

| Jum'at, 25/03/2022 13:02 WIB
Kurs Rupiah Akhir Pekan Menguat Rupiah dan Dolar (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Laju nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada akhir pekan ini. Namun demikian pasar masih mengkhawatirkan kenaikan harga energi dunia yang bisa memicu kenaikan inflasi global.

Mencatat dari Bloomberg, Jumat pukul 12.48 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada pada level Rp14.338 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 0,09% jika dibandingkan dengan posisi penutupan pasar di Rp14.351 per dolar AS.

"Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.380 per dolar AS, sementara potensi penguatan ke kisaran Rp14.330 per dolar AS," kata Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, Jumat 25 Maret 2022.

Sebagaiman diketahui minyak mentah sperti Brent dan WTI telah terkoreksi namun masih di atas kisaran USD100 per barel dan masih berpeluang naik. Kondisi perang Rusia - Ukraina yang masih berlarut masih bisa memicu kenaikan harga komoditi seperti harga komoditi energi dan pangan. 

Harga minyak dunia kembali naik setelah terjadi gangguan ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakhstan melalui pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC) yang menambah kekhawatiran pasar terhadap pasokan global.

Pipa CPC merupakan jalur pasokan yang signifikan untuk pasar global, membawa sekitar 1,2 juta barel minyak mentah utama Kazakhstan setiap harinya atau 1,2 persen dari permintaan global.

Ekspor minyak mentah dari terminal CPC Kazakhstan di pantai Laut Hitam Rusia berhenti total, setelah kerusakan yang disebabkan oleh badai besar dan cuaca buruk. Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan distribusi minyak dari CPC mungkin benar-benar dihentikan hingga dua bulan ke depan.

"Kondisi ini akan mendorong kenaikan inflasi global," ujar Ariston. 

Di sisi lain, pelonggaran aktivitas ekonomi karena meredanya covid-19 di Indonesia menjadi sentimen positif untuk rupiah. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik ke depannya.

 

Tags : Inflasi , Rupiah , Kurs