Penyaluran Pupuk Bersubsidi akan Dibatasi
RADARBANGSA.COM - Pemerintah akan membatasi penyaluran pupuk bersubsidi imbas kenaikan harga pupuk dunia. Indonesia sendiri banyak mengimpor bahan baku pupuk dari Ukraina.
Menteri Koordinator (Menko Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengataka, sesuai arahan presiden maka akan ada pembatasan penyaluran subsidi pupuk untuk beberapa komoditas. Adapun saat ini komoditas prioritasnya adalah padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu, dan kakao.
"Nah tentu akan ada pembatasan komoditas. Prioritasnya padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu, dan kakao. Pupuk yang disubsidi dibatasi urea dan NPK," kata Airlangga usai sidang Kabinet Paripurna, Selasa 5 April 2022.
Presiden Joko Widodo juga meminta agar subsidi pupuk dibuat tepat sasaran, hal itu membuat pemerintah melakukan pembatasan penggunaan subsidi pupuk,sehingga tidak terjadi kelangkaan pupuk.
“Bapak presiden mewanti-wanti agar subsidi pupuk tepat sasaran. Dengan begitu, para petani bisa menerima pupuk," tandas Airlangga.
Berdasarkan data World Bank-Commodity Market Review, pupuk Urea mengalami peningkatan harga mencapai 235,85 persen sepanjang tahun lalu. Pupuk Urea sempat berada di harga US$265 per ton di lalu meroket menjadi US$890 per ton pada Desember 2021.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
-
Luca Marini Sebut Motor Honda Semakin Lemah di MotoGP 2024
-
Bandara Soetta Catat Layani 2,5 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran
-
Luar Biasa! Timnas Indonesia U-23 Tundukkan Australia
-
Pembangunan Tol Palembang-Betung Ditargetkan Tuntas Akhir 2025
-
Bandara Soetta Raih Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024 versi Skytrax