Kinerja Ekspor dan Impor Bulan Maret Cetak Rekor Baru

| Selasa, 19/04/2022 15:42 WIB
Kinerja Ekspor dan Impor Bulan Maret Cetak Rekor Baru Industri Semen Indonesia (Foto: indopolitikacom)

RADARBANGSA.COM - Kinerja ekspor dan impor di bulan Maret 2022 berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Tercatat nilai ekspor pada Maret 2022 mencapai US$26,50 miliar atau naik 29,42% (mtm) dan  44,36% (yoy). Di saat yang sama, nilai impor pada Maret 2022 mencapai US$21,97 miliar atau naik 32,02% (mtm) dan 30,85% (yoy).

Mengacu pada selisih antara ekspor dan impor tersebut, maka neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2022 kembali dinyatakan surplus US$4,53 miliar. Surplus ini merupakan salah satu yang tertinggi,  sekaligus melanjutkan tren surplus yang sudah terjadi sejak Mei 2020

“Kinerja perdagangan internasional Indonesia kembali menunjukkan performa impresif di tengah eskalasi perang Rusia-Ukraina. Surplus yang berkelanjutan ini akan terus mendorong kenaikan cadangan devisa, sekaligus meningkatkan kapasitas dan ketahanan sektor eksternal Indonesia,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangannya, Selasa 19 April 2022.

Meskipun surplus neraca perdagangan terus berlanjut, Pemerintah akan tetap waspada dan terus responsif dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul, seperti melambatnya laju pemulihan ekonomi Zona Euro akibat perang Rusia- Ukraina, serta penerapan lockdown yang baru saja diterapkan kembali di Tiongkok. Kondisi ini diperkirakan berpengaruh pada performa ekspor ke depan.

Di sisi lain, kenaikan harga komoditas energi dan bahan pangan juga berpotensi mendorong inflasi global. Harga minyak mentah tercatat terus meningkat, di mana per  Maret 2022 naik sebesar 18,58% (mtm). Di saat yang sama, beberapa harga bahan pangan global juga mengalami peningkatan, seperti harga kedelai yang naik 8,91% (mtm) dan harga gandum dengan peningkatan sebesar 24,53% (mtm).

“Untuk itu, guna memitigasi dampak transmisi kenaikan harga komoditas global ke domestik, Pemerintah akan terus mengoptimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Nasional dalam menjaga stabilitas inflasi, dengan menerapkan strategi 4K, yakni strategi menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif,” pungkas Menko Airlangga Hartarto.

 

Tags : ekspor , impor , bps , neraca

Berita Terkait