KESDM: Transisi Energi Topang Fondasi Ketahanan Energi

| Jum'at, 22/04/2022 20:21 WIB
KESDM: Transisi Energi Topang Fondasi Ketahanan Energi Energi Baru Terbarukan (foto: antaranews)

RADARBANGSA.COM - Energi berbasis fosil dinilai memiliki tingkat sensitivitas tinggi terhadap konflik geopolitik. Hal ini memberikan tekanan terhadap ketersediaan energi di tengah pemulihan ekonomi pascapandemi bagi negara-negara G20. Untuk itu, transisi energi diharapkan menjadi salah satu terobosan penting dalam menopang fondasi ketahanan energi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menekankan, pentingnya peran anggota G20 untuk fokus pada transisi energi yang harus dilakukan secara komprehensif dan hati-hati dalam berbagai tahapan dengan mempertimbangkan daya saing, biaya, ketersediaan dan keberlanjutan.

"Ini krusial bagi anggota G20 untuk melakukan tindakan nyata dalam meningkatkan mekanisme mitigasi dan pasokan energi yang tangguh, termasuk di negara-negara berkembang yang sangat terpengaruh oleh kenaikan harga energi baru-baru ini," jelas Tutuka pada G20 event series: Maintaining Energy Security During The Energy Transition di Jakarta, belum lama ini.

Rantai pasokan energi yang aman dan tangguh, sambung Tutuka, bagi semua sumber energi yang tersedia sangat penting dalam menjaga ketahanan energi di masa depan serta mencapai target Net Zero Emission (NZE). Kondisi ini dibantu dengan keterlibatan semua pihak melalui kerja sama global hingga pada level penerapan teknologi bersih yang inovatif, seperti Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization Storage (CCS/CCUS).

Mengantisipasi kondisi tersebut, Indonesia menetapkan Peta Jalan NZE 2060 melalui Grand Startegi Energi Nasional (GSEN) sebagai bentuk startegi jangka panjang.

"Kami berupaya menyeimbangkan transisi energi bersih dengan ketahanan energi nasional. Untuk memastikan itu, diperlukan kebijakan dan investasi pendukung yang tepat," tegas Tutuka.

 

Tags : transisi energi , ketahanan energi

Berita Terkait