Pasokan Minyak Meningkat, ICP Juli Turun ke $106 Per Barel

| Rabu, 03/08/2022 10:53 WIB
Pasokan Minyak Meningkat, ICP Juli Turun ke $106 Per Barel Kilang Minyak (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Rata-rata Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) minyak mentah Indonesia pada bulan Juli 2022 turun sebesar USD10,89 menjadi USD106,73 per barel. Peningkatan stok minyak baik di pihak OPEC atau di pihak AS telah memicu penurunan harga minyak global.

"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Juli 2022 ditetapkan sebesar USD106,73 per barel," demikian bunyi diktum keempat Keputusan Menteri ESDM Nomor 111.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Juli Tahun 2022 yang ditetapkan tanggal 1 Agustus 2022.

OPEC dalam laporan bulan Juli 2022 bahwa produksi minyak mentah global pada bulan Juni meningkat rata-rata 1,32 juta bopd menjadi 99,82 juta bopd dibandingkan dengan produksi bulan sebelumnya.

Sementara itu IEA dalam laporan bulan Juli 2022 bahwa pasokan minyak dunia melonjak 690 ribu bopd menjadi 99,5 juta bopd pada bulan Juni dibandingkan dengan produksi bulan sebelumnya.

Keputusan OPEC mempertahankan kebijakan untuk kenaikan produksi pada Juli dan Agustus masing-masing sebesar 648.000 bopd.

Faktor lainnya adalah OPEC dalam Laporan bulan Juli 2022 bahwa proyeksi permintaan minyak dunia pada kuartal 2 tahun 2022 turun sebesar 0,2 juta bopd dibandingkan publikasi sebelumnya.

Selain itu, peningkatan stok minyak di Amerika Serikat terjadi baik pada gasoline ataupun distilate.

Stok gasoline meningkat sebesar 7,6 juta barel, dari sebelumnya 217,5 juta barel menjadi 225,1 juta barel.

Sementara itu Stok distillate juga meningkat sebesar 2,0 juta barel, dari sebelumnya 109,7 juta barel menjadi 111,7 juta barel.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah Tiongkok untuk mengetatkan aturan pembatasan sosial di beberapa wilayahnya dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona, berdampak pada kekhawatiran pasar pada penurunan permintaan minyak mentah.

"Selain itu, kondisi Korea Selatan mengalami inflasi bulan Juni pada level tertinggi selama hampir 24 tahun, hal ini menjadi kekhawatiran pelaku pasar pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak," demikian dikutip dari exsum tersebut.

Tags : ICP Juli , Minyak

Berita Terkait