Utang Luar Negeri Turun Jadi $403 Miliar

| Selasa, 16/08/2022 09:52 WIB
Utang Luar Negeri Turun Jadi $403 Miliar Karyawan Bank Tunjukkan Uang Pecahan Rupiah Rp50.000 dan Rp100.000 (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II 2022 menurun dari USD412,6 miliar menjadi USD403 miliar.

Penurunan ULN ini disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta. 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan secara tahunan posisi ULN triwulan II 2022 mengalami kontraksi sebesar 3,4% (yoy).

Kontraksi ini lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,9% (yoy).

Posisi ULN Pemerintah pada triwulan II 2022 sebesar USD187,3 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar USD196,2 miliar.

Secara tahunan, ULN pemerintah mengalami kontraksi sebesar 8,6% (yoy) atau lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,4% (yoy). 

"Penurunan posisi ULN pemerintah antara lain karena adanya pelunasan pinjaman bilateral, komersial, dan multilateral yang jatuh tempo selama periode April hingga Juni 2022. Pelunasan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN Pemerintah di triwulan laporan," ujar Erwin dalam keterangannya, Selasa 16 Agustus 2022.

Di samping itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi juga berpengaruh pada perpindahan investasi SBN domestik ke instrumen lain.

Hal ini mendorong pengurangan porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik. Penarikan ULN pada triwulan II 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Untuk ULN swasta juga menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Posisi ULN swasta pada triwulan II 2022 tercatat sebesar USD207,1 miliar atau sedikit turun dari USD207,4 miliar pada triwulan I 2022. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,1% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,5% (yoy).

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang terkontraksi 0,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 5,0% (yoy)," sambungnya. 

Tags : Utang , Hutang , BI

Berita Terkait