Inggris Bersiap Masuki Resesi, Harga Energi dan Pangan Melambung

| Senin, 12/09/2022 16:34 WIB
Inggris Bersiap Masuki Resesi, Harga Energi dan Pangan Melambung Pembangkit Energi Bersih (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM  - Pertumbuhan Ekonomi Inggris berada di ambang resesi jelang berakhirnya periode kuartal III 2022.

Angka resmi yang dikeluarkan negara adalah Produk Domestik Bruto (PDB) di Kuartal I sebesar 0,8 persen diikuti dengan PDB Kuartal II yang melemah menjadi sebesar 0,1 persen, meleset dari perkiraan yang seharusnya 0,3 persen.

Institut Nasional Riset Ekonomi dan Sosial memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kuartal III kemungkinan akan lebih kecil, menyusul kenaikan harga energi dan harga pangan.

Namun Capital Economics (CE) mengatakan ada harapan pada pertumbuhan Ekonomi di Kuarta III mengingat pembalikan efek hari libur bank pada Agustus 2022.  

"Kami sebelumnya mengasumsikan kenaikan tajam kembali pada Juli tetapi sekarang mengharapkan rebound yang lebih tenang. Kami masih mengharapkan pemantulan kembali pada Juli, pembalikan efek hari libur bank untuk mengatur Inggris pada kuartal III yang positif, seperti halnya Bank of England (BoE)," tulis ekonom CE dikutip Senin 12 September 2022.

Namun jika data pemerintah menunjukkan pelemahan beruntun pada September 2022, maka Inggris otomatis akan memasuki resesi teknis.

Sebagai informasi, Inflasi Inggris mencatatkan rekor pada Juli 2022 dengan perolehan 10,1% atau tertinggi  dalam 40 tahun terakhir.

Inflasi inti, yang bukan termasuk energi, makanan, alkohol, dan tembakau, sudah mencapai 6,2% naik dari 5,8% pada Juni.

Untuk mengantisipasi hal itu, BoE telah menaikkan kenaikan suku bunga enam kali berturut-turut dalam mengendalikan inflasi. Jika harga energi tidak bisa dibendung,  BOE memperkirakan inflasi mencapai 13,3% di bulan Oktober. 

 

Tags : harga energi , harga pangan

Berita Terkait