Inflasi September Tembus 1,17%, Tertinggi Sejak Desember 2014

| Senin, 03/10/2022 15:12 WIB
Inflasi September Tembus 1,17%, Tertinggi Sejak Desember 2014 Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (gambar: gurupendidikan.co.id)

RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka inflasi pada September 2022 mencapai  1,17%  (mtm). Angka ini menjadi yang tertinggi setelah Desember 2014 yang juga mencatatkan 1,17%.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan beberapa kelompok pengeluaran yang memicu tingginya inflasi September adalah kelompok transportasi 8,88%; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,16%, pemeliharaan rutin rumah tangga 0,35%; kesehatan 0,57%; rekreasi, olahraga, dan budaya 0,31%;  penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,57%;  

 Adapun beberapa komoditas yang memicu kenaikan inflasi adalah beras, telur ayam ras, rokok kretek filter, rokok kretek, air kemasan, bahan bakar rumah tangga, bensin, tarif angkutan dalam kota, solar, tarif angkutan antar kota, tarif kendaraan roda dua online, tarif kendaraan roda empat online, uang kuliah akademi/PT, dan bakso siap santap.

 “Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,30% dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%,” ungkap Margo dalam konferensi pers virtual, Senin 3 Oktober 2022.

Dari 90 kota yang disurvei BPS, sebanyak 88 di antaranya mengalami inflasi dan hanya 2 kota yang mencatat deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,87% (m-to-m) dengan IHK sebesar 114,45 dan terendah terjadi di Merauke, yakni sebesar 0,07% (m-to-m) dengan IHK 109,49.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,64% (m-to-m) dengan IHK 113,97 dan deflasi terendah terjadi di Timikia sebesar 0,59% (m-to-m) dengan IHK 113,87.



Tags : inflasi , september , oktober