Indonesia Butuh USD 1 Triliun untuk Investasi Energi Terbarukan

| Rabu, 19/10/2022 11:02 WIB
Indonesia Butuh USD 1 Triliun untuk Investasi Energi Terbarukan salah satu contoh energi baru terbarukan (foto: kennedyenergypark.com)

RADARBANGSA.COM - Indonesia diperkirakan membutuhkan dana USD 1 triliun pada tahun 2060 untuk investasi energi terbarukan.

Diperkirakan kebutuhan pembiayaan transisi energi juga semakin meningkat seiring dengan diterapkannya pensiun dini pembangkit listrik tenaga batubara.

"Pembiayaan transisi energi semakin meningkat karena kami akan menerapkan pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara yang membutuhkan biaya besar untuk membayar kembali pinjaman dan bunga kepada pengembang," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kepada mitra bisnis dan lembaga keuangan, Rabu 19 Oktober 2022.

Lebih lanjut, pendanaan juga dibutuhkan untuk memberikan pelatihan terhadap pekerja terimbas agar dapat mempersiapkan peralihan dari industri pertambangan ke energi pembaruan.

"Kami juga membutuhkan dana tambahan untuk memberikan pelatihan kepada pekerja sektor pertambangan agar dapat beralih ke energi bersih dan terbarukan," kata Arifin lagi.

Atas dasar itu dia mengajak para mitra untuk membantu pembiayaan transisi energi Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.

“Kami mengajak kepada investor, lembaga pembiayaan, industri dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan kolaborasi untuk mendukung transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060," ujar Arifin.

Sebagai informasi, Indonesia telah menetapkan Road Map Transisi Energi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.

Roadmap ini bertujuan untuk mencapai lebih dari 700 GW Energi Terbarukan dalam bauran energi yang berasal dari matahari, hidro, panas bumi, serta hidrogen dan nuklir.

Tags : EBT , Dana , Investasi

Berita Terkait