Harga Minyak Terangkat Pasca Pelonggaran Pembatasan di China

| Senin, 09/01/2023 11:06 WIB
Harga Minyak Terangkat Pasca Pelonggaran Pembatasan di China Kilang Minyak (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Harga minyak menguat, Senin, sehari setelah pelancong mengalir ke China menyusul pembukaan kembali perbatasan yang mengangkat prospek permintaan bahan bakar dan sebagian mengimbangi kekhawatiran resesi global.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 53 sen, atau 0,7%, menjadi USD79,10 per barel pada pukul 08.14 WIB, demikian laporan Reuters, di Singapura, Senin 9 Januari 2022.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berada di posisi USD74,23 per barel, meningkat 46 sen, atau 0,6%.

Harapan untuk kenaikan suku bunga Amerika yang tidak terlalu agresif mendukung pasar keuangan dan menekan dolar. Depresiasi dolar AS membuat komoditas berdenominasi greenback itu lebih terjangkau bagi investor yang memegang mata uang lain.

Brent dan WTI anjlok lebih dari 8% minggu lalu, penurunan mingguan terbesar di awal tahun sejak 2016.

"Minyak mentah berjangka mengalami kerugian mingguan terbesar dalam sebulan karena kekhawatiran resesi ketika harga minyak berkorelasi positif dengan inflasi sejak 2022, meski pembukaan kembali China dapat menahan penurunan dalam jangka pendek," kata analis CMC Markets, Tina Teng.

China--konsumen minyak terbesar kedua di dunia, membuka perbatasannya--Sabtu, untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, mendukung prospek permintaan bahan bakar transportasi.

Di dalam negeri, sekitar 2 miliar perjalanan diperkirakan terjadi selama musim Tahun Baru Imlek, hampir dua kali lipat pergerakan tahun lalu dan pulih hingga 70% dari level 2019, kata Beijing.

Namun, masih ada kekhawatiran bahwa arus pelancong yang masif dapat menyebabkan lonjakan infeksi dan membatasi pemulihan aktivitas ekonomi China.

 

Tags : Minyak

Berita Terkait