PBB Soroti Kenaikan Harga Beras Dunia
RADARBANGSA.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyoroti kenaikan harga beras sebagai risiko yang perlu diwaspadai yang bisa berdampak pada ketahanan pangan.
Thailand, eksportir beras beras terbesar kedua, mendapat permintaan kuat dari Irak dan Indonesia, kata Chookiat Ophaswongse, presiden kehormatan Asosiasi Eksportir Beras Thailand.
“Irak rajin membeli beras kami setiap bulan,” imbuhnya, seperti dikutip Bloomberg Selasa 31 Januari 2023. Negara Timur Tengah itu adalah pembeli tunggal terbesar tahun lalu.
Namun karena harga beras Thailand semakin mahal, pesanan baru mulai melambat. Pembeli di China dan Malaysia beralih ke opsi yang lebih murah, dan harga kemungkinan mulai menurun sekitar bulan Maret ketika produksi beras baru memasuki pasar.
Beberapa importir membeli lebih banyak padi untuk menggantikan gandum setelah perang di Ukraina mengganggu pasokan.
Beras adalah makanan pokok bagi separuh warga dunia. Meskipun harga gandum melonjak ke rekor tertinggi pada Maret tahun lalu, harga beras relatif lemah di sebagian besar tahun 2022, sehingga membatasi inflasi makanan di Asia.
Beras yang lebih mahal akan menjadi berita yang tidak diinginkan bagi miliaran orang di China, India, hingga Indonesia dan Vietnam.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
-
Luca Marini Sebut Motor Honda Semakin Lemah di MotoGP 2024
-
Bandara Soetta Catat Layani 2,5 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran
-
Luar Biasa! Timnas Indonesia U-23 Tundukkan Australia
-
Pembangunan Tol Palembang-Betung Ditargetkan Tuntas Akhir 2025
-
Bandara Soetta Raih Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024 versi Skytrax