Ketum PBNU: Manusia Emban Amanat untuk Sebar Keharmonisan

| Sabtu, 18/05/2019 07:01 WIB
Ketum PBNU: Manusia Emban Amanat untuk Sebar Keharmonisan KH. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU). (Foto: NU Online)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa manusia mengemban amanat untuk menyebarkan keharmonisan. Hal itu karena manusia berasal dari kata insan yang memiliki makna harmonis atau rukun.

"Amanat (manusia itu) insaniyah, humanity, harmonis," kata Kiai Said dalam sambutannya di acara peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-India di Aula Pegadaian Pusat, Jakarta, Jumat, 17 Mei 2019.

Menurut Kiai Said, manusia mengemban amanat itu sejak lahir hingga meninggal dunia. Keberadaan amanat itu sebelum ada amanat agama, kedudukan atau jabatan, dan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya, Kiai Said mengemukakan makna kata Islam. Menurutnya, Islam berasal dari kata salam yang berarti damai. Islam juga berasal dari kata salamatun, yakni selamat dan menyelamatkan orang sekitarnya.

"Kalau saya orang Islam, (tetapi) tetangga saya merasa takut, tetangga saya merasa ngeri dengan saya, saya percuma mengaku Islam," tegasnya seperti dilansir dari nu.or.id, Sabtu, 18 Mei 2019.

Dijelaskannya, Islam juga diambil dari kata taslim, artinya menyerah secara total kepada Allah. Orang Islam tidak boleh sombong dan bangga dengan dirinya. Walaupun kaya, berpangkat, cerdas, semuanya harus menyerahkan diri kepada Allah.

Kiai Said menuturkan, pasrahnya orang beriman tidak dengan menyerah terhadap keadaan, juga tidak dengan berprinsip tidak usah kaya dan pintar asalkan benar. Pintar, benar, berkah. Gagah, pintar, berkah itu lebih baik.

Turut hadir pada acara tersebut yakni Dubes India Praadep Kumar Rawat dan sejumlah jajaran PBNU, diantaranya Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Hanief Saha Ghafur, H M Iqbal Sullam, H Aizzuddin Abdurrahman, dan Bendahara Umum H Ing Bina Suhendra.

Tags : KH Said Aqil Siradj , Islam , Indonesia , India

Berita Terkait