Baiknya Setelah Zikir Jangan Langsung Minum

| Rabu, 03/03/2021 14:41 WIB
Baiknya Setelah Zikir Jangan Langsung Minum Zikir (foto:nu.or.id)

RADARBANGSA.COM - Zikir adalah ibadah paling mudah dilakukan, bisa dilakukan dimanapun, kapanpun atau dalam keadaan apapun. Melalui zikir kita diharapkan untuk selalu mengingat Allah SWT di waktu pagi hingga petang. Dasar perintah berzikir dalam Alquran, Allah subhanahu wata’ala berfirman,  

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا (٤١) وَسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا (٤٢)  

“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang” (QS al-Ahzab[33]: 41-42).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan contoh secara langsung kepada para sahabat dan menunjukkan keutamaan-keutamaannya, hadis dibawah ini:

لَايَقْعُدُوْنَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالَى اِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ تَعَالَى فِيْمَنْ عِنْدَهُ رواه مسلم

“Tidaklah duduk dan berkumpul suatu kaum dengan mengingat Allah (berzikir) kecuali mereka dikepung oleh para malaikat, diliputi rahmat, diberikan ketenangan, dan Allah SWT mengingat siapa saja yang berada di tengah-tengah perkumpulan tersebut” (HR. Muslim).

Berzikir juga sebuah cara untuk membersihkan hati dari segala penyakit, melembutkan yang keras, menjernihkan yang kotor dan menentramkan yang bergejolak. Para ulama telah mengajarkan adab-adab untuk berzikir, Sayid Abu Bakr dalam kitab Kifayatul Atqiya menjelaskan bahwa salah satu adab berzikir adalah tidak minum baik di tengah maupun setelah selesai berzikir, berikut ini:

وَيَنْبَغِيْ أَنْ لَا يَشْرَبَ الْمَاءَ عَقِبَهُ أَوْ أَثْنَائَهُ لِأَنَّ لِلذِّكْرِ حَرَارَةً تَجْلِبُ الْأَنْوَارَ وَالتَّجَلِيَّاتِ وَالْوَارِدَاتِ وَشُرْبُ الْمَاءِ يُطْفِئُ تِلْكَ الْحَرَارَةَ  

“Sebaiknya (orang yang berzikir) tidak minum setelah atau di tengah-tengah berzikir. Karena seseungguhnya zikir memiliki panas yang dapat menarik cahaya, manifestasi (kekuasaan) Allah, (petunjuk) yang datang saat itu. Minum air dapat memadamkan panas itu” (Sayid Abu Bakr, Kifayatul Atqiya, Indonesaia: Daru Ihya, hal. 107).  

Bacaan zikir dalam ukuran waktu dan hitungan tertentu diyakini dapat membakar segala kotoran yang menempel pada hati, seperti hawa nafsu yang selalu mengajak kepada kesesatan dan juga panasnya zikir dapat melelehkan kotoran yang menempel pada dinding hati, sebagaimana api melelehkan karat yang menempel pada besi. Maka ketika hati sedang dipanaskan dengan zikir sebaiknya tidak didinginkan dengan air.

Sayid Abu Bakr juga menjelaskan adab lainnya ketika zikir, di antaranya, zikir hendaknya dilakukan dalam keadaan suci, menghadap kiblat, menetralkan hati dari urusan duniawi, menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT, dan memejamkan mata, karena hal ini mempercepat dalam memperoleh cahaya hati. Beliau menambahkan sebaiknya zikir dilakukan minimal satu jam lamanya, karena yang demikian ini adalah sebaik-baik cara dalam berzikir.

Tags : Zikir , Minum

Berita Terkait