Prof Quraish Shihab: `Ain Bukan Penyakit
RADARBANGSA.COM - Profesor KH. Muhammad Quraish Shihab bercerita mengenai `ain yang selama ini dipahami sebagai sebuah penyakit. Beliau meluruskan pengertian `ain sebenarnya memiliki arti tersendiri dan bukanlah sebuah penyakit dan banyak cara untuk menangkalnya.
"`Ain itu bukan penyakit. `Ain itu pandangan mata yang kemudian berkembang maknanya sehingga bisa mencakup segala sesuatu yang terpikirkan secara fokus," kata Prof Quraish dalam tayangan Shihab & Shihab, Minggu, 11 Juli 2021.
Arti sebenarnya dari `ain adalah pengaruh buruk dari pandangan mata atau pikiran disertai rasa takjub atau iri hati sehingga menimbulkan mudarat terhadap apa saja yang dilihatnya.
Beliau juga menyebutkan bahwa `ain bukan sesuatu yang asing dan kita dapat menemukan contoh-contohnya dalam literatur Islam.
Seperti kejadian yang menimpa sahabat Nabi SAW saat dikagumi oleh seorang Arab atas kerupawanannya.
"Dua orang sahabat Nabi mandi, terus salah satunya terkagum oleh ketampanannya, kemudian yang dikagumi seketika pingsan. Nah, itu namanya kena `ain. Di sini pandangannya pandangan ketakjuban," jelasnya.
Dijelaskannnya, orang yang memiliki `ain biasanya akan diliputi perasaan iri hati serta dengki. Bahkan, kekaguman yang sangat berlebihan terhadap apa yang berada di depan matanya.
"Yang iri hati orang lain, kita yang kena dampaknya," lanjutnya.
Oleh karena itu, beliau menganjurkan untuk senantiasa melafalkan ta`awudz, membaca surat-surat perlindungan (mu`awwidzatain), wiridan, dan beberapa doa yang diajarkan oleh para ulama. Sebagai penangkal dan usaha membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif.
"Untuk mencegahnya ulama mengajarkan doa-doa juga beberapa wirid. Seperti pagi-pagi membaca Wirdul Lathif, malamnya membaca Rathibul Haddad. Nah, itu semua untuk memagari kita," tutur penulis buku Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan ini.
Prof Quraish juga berpesan untuk senantiasa melibatkan Allah SWT dalam setiap keadaan, karena segala macam kemungkinan baik pujian maupun celaan semata-mata bergantung kepada Allah SWT.
"Kalau itu pujian ucapkanlah Masyaallah, Subhanallah. Tapi kalau itu celaan maka ucapkan A’udzu bi kalimatillah at-tammah min syarri ma khalaq," pesan mufasir kebanggaan Indonesia ini.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Rupiah Melemah Menanti Keputusan The Fed
-
Emas Antam Nyaris Tembus 1,2 Juta Per Gram! Cek Lengkapnya Disini
-
Ketidakpastian Harga Pangan akan Pengaruhi Inflasi RI
-
Bawaslu RI Komitmen Tuntaskan Sidang Pelanggaran Sebelum Penetapan Hasil Pemilu
-
MotoGP 2024: Fabio Quartararo Akui Yamaha Lebih Buruk dari Musim Lalu