Tradisi Keboan Aliyan Banyuwangi Kembali Digelar, Warga Kerasukan Layaknya Kerbau

RADARBANGSA.COM - Ribuan orang memadati Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, untuk menyaksikan tradisi sakral Keboan Aliyan. Warga yang terpilih menjalani ritual tampak kerasukan dan bertingkah layaknya kerbau: membajak sawah, merangkak, menggaruk tanah, hingga berkubang di lumpur. Mereka dipercaya sedang dirasuki arwah leluhur petani.
Tradisi Keboan Aliyan bukan sekadar pertunjukan, melainkan warisan leluhur yang diyakini sebagai media syukur dan tolak bala. Ritual budaya yang digelar setiap bulan Suro dalam kalender Jawa ini tetap berlangsung khidmat meski diguyur hujan deras.
“Ini bentuk syukur kami atas panen, dan doa agar musim tanam selanjutnya diberi hasil yang lebih baik,” ujar Kepala Desa Aliyan, Agus Robani Yusuf, Minggu, (29/06).
Ritual dimulai sejak pagi dengan prosesi selamatan dan ider bumi keliling desa ke empat penjuru mata angin. Para peserta kerasukan kemudian bergerak dalam dua kelompok besar dari enam dusun, yakni Krajan, Cempokosari, Bolot, Temurejo, Sukodono, dan Kedawung, yang akhirnya bertemu di Lapangan Desa Aliyan untuk menampilkan atraksi penutup.
“Ini bukan sekadar acara adat, tapi bagian dari hidup kami. Keboan sudah jadi napas sekaligus tolak bala warga Aliyan,” tambah Agus.
Tradisi yang diyakini sudah berlangsung sejak era Kerajaan Blambangan ini dipercaya berasal dari tokoh adat Buyut Wongso Kenongo, yang makamnya berada di Dusun Cempokosari. Hingga kini, masyarakat Using setempat terus menjaga dan melestarikannya.
Tak hanya masyarakat lokal, Keboan Aliyan juga menarik perhatian wisatawan mancanegara. Aleksei, turis asal Rusia yang hadir bersama pasangannya, mengaku kagum. “Saya belum pernah lihat budaya seperti ini. Sangat kuat, spiritual, dan penuh energi,” katanya.
Rangkaian acara Keboan Aliyan telah dimulai sejak Jumat (27/6), termasuk bazar UMKM, pertunjukan seni, dan pameran budaya lokal. Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono yang hadir dalam acara tersebut menegaskan pentingnya pelestarian budaya sebagai kekuatan ekonomi dan sosial.
“Ini tradisi hidup yang harus kita rawat. Daya tarik seperti ini tak hanya menarik wisatawan, tapi juga memperkuat gotong royong dan jati diri masyarakat,” ucapnya.
Keboan Aliyan tak hanya menjadi peristiwa budaya, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Desa Aliyan yang terus dijaga lintas generasi.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Bayern Munchen ke Perempatfinal Piala Dunia Antarklub, Kane Tak Sabar Jumpa PSG
-
Jaga Stabilitas Harga, Gubri Resmikan Kios Pangan Kebangsaan di Bengkalis
-
Barongsai Kota Kediri Raih Juara Umum di Porprov Jatim 2025
-
Badan Karantina Pastikan Impor 1.600 Sapi Perah ke Jatim Aman dari Penyakit Bahaya
-
Tradisi Keboan Aliyan Banyuwangi Kembali Digelar, Warga Kerasukan Layaknya Kerbau