Karding Ajak Masyarakat Waspadai Ideologi Penyandra Pancasila

PURWOREJO, RADARBANGSA.COM - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), MPR RI, Abdul Kadir Karding menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama aparatur pemerintah di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu 4 November 2017.

Dalam kesempatan tersebut, Karding menyatakan sosialisasi 4 pilar kebangsaan sangatlah penting ditengah ragam ancaman radikalisme semakin menggurita. menurutnya semua pihak harus bahu membahu mewaspadai gerakan tersebut demi keutuhan dan persatuan bangsa.

“Isu-isu terkait dengan kebangsaan, dimana antar kelompok-kelompok masyarakat, misalnya saling berbeda pendapat atau sikap hidup berbangsa dan bernegara dan banyak kelompok-kelompok menyusun ideologi radikal, yang tentunya harus kita waspadai sebagai bagian dari upaya kita menjaga keutuhan bangsa,” kata Karding.

Sekretaris jenderal PKB ini menjelaskan, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa memang merangkul segenap keyakinan dan/atau agama apapun, tak terkecuali ras, etnis dan budaya yang beragam.

Namun demikian, terang karding, nilai tersebut tidak boleh terciderai dengan paham atau ideologi yang justru menyandra kesaktian Pancasila, apalagi merongrong keutuhan NKRI.

“Kalau menurut Pancasila semua orang boleh hidup di Indonesia ini dengan keyakinan dan ideologinya, asal ia tunduk terhadap dua hal yaitu Pancasila dan NKRI. Jadi barangsiapa yang tidak mau tunduk terhadap dua hal ini maka mereka tidak akan mendapatkan tempat di negeri Indonesia ini,” tegas Karding.

Karding beralasan, pancasila maupun NKRI adalah bagian ikhtiar dari pahlawan atau pejuang yang mengorbankan nyawa kepada negara dan merupaka hasil dari pergolakan dari sejarah perjuangan bangsa sehingga harus dirawat dan dijaga.

“Pancasila ini harus dikelola sebagai dasar negara kita dan ideologi negara kita. Masalah bangsa ini kita sudah meninggalkan nilai-nilai pancasila, meninggalkan budaya kita, kita lebih cenderung kepada budaya-budaya luar baik itu liberalisme maupun sekularisme. Jadi nilai-nilai agama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh perilaku dan kebijakan di negeri ini,” kata Karding memungkasi.