Ijazah Kubro Sekaligus Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa

| Selasa, 23/01/2018 22:09 WIB
Ijazah Kubro Sekaligus Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa PP Pagar Nusa akan menggelar ijazah kubro pada 28 Januari 2018

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan besar untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan warga negara. Tantangan berupa radikalisme, terorisme dan upaya-upaya mengganti dasar negara, masih menghadang di depan mata. Sementara, proses transformasi pemimpin daerah di tahun 2018 dan 2019, membutuhkan kesiapan matang agar tidak terjadi turbulensi. 

"Kondisi sosial politik sepanjang 2017, menjadi renungan berharga bagi kita semua, pimpinan di lintas ormas keagamaan, komunitas maupun dari pihak Polri, TNI dan aparat pemerintah. Aroma permusuhan dan narasi kebencian dari penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta masih terasa hingga kini. Polarisasi kelompok dalam kerangka politik semakin tersebar, dengan jurang perbedaan yang semakin menganga," tulis Ketua Umum Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) dalam rilisnya yang diposting di akun Instagram @pagarnusaindonesia, Selasa 23 Januari 2018.

Apalagi pada 2018 ini, lanjut Gus Nabil,  akan diselenggarakan 171 Pilkada di berbagai daerah; 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Berbagai proses dan dinamika menjelang tahun politik ini, perlu disikapi bersama, dengan persiapan khusus agar tidak terjadi perpecahan antar kelompok warga. Bahwa, dinamika itu sesuatu yang nisbi terjadi, namun perlu dikawal agar tidak merusak tatanan demokrasi, berdasar nilai-nilai bangsa Indonesia kita. 

"Pada situasi ini, mutlak diperlukan kesepahaman antar pimpinan ormas dan lembaga negara. Ormas keagamaan menjadi kekuatan besar untuk mengelola keragaman, gelombang aspirasi maupun dinamika politik antar warga. Peran ormas inilah yang diperlukan untuk menjaga situasi tetap kondusif, dengan nilai-nilai perdamaian yang disepakati bersama. Bahwa sebenarnya, yang paling penting adalah politik kebangsaan, tidak semata politik kekuasaan," lanjutnya. 

Menurut Gus Nabil, para pimpinan lembaga negara, dalam hal ini Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI, serta pimpinan lembaga negara lainnya, dalam menjaga situasi tetap terkendali, menjadi sangat penting.  Namun, menjaga kondisi warga negara agar tetap kondusif, dalam dinamika di tahun politik ini, membutuhkan persiapan lahir bathin (dzahiran wa bathinan). Persiapan dzahir dan infrastruktur fisik perlu dipersiapkan bersama secara matang. Selanjutnya, persiapan bathin, mental dan spiritual juga harus dipersiapkan secara khusus. Untuk itu, Pimpinan Pusat Pagar Nusa dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, akan menyelenggarakan Ijazah Kubro untuk Bela Negara, dalam rangka Silaturahmi Kebangsaan serta persiapan bathin, mental dan spiritual. Ijazah Kubro insya Allah akan dihadiri oleh para kiai punjer Nahdlatul Ulama se-Nusantara. 

"Mengutip KH. Ma’shum Abi Darda’, ijazah adalah bentuk masdar dari kata ajaza, berasal dari kata jawaz. Artinya suatu restu yang membolehkan atau memberi izin orang lain untuk mengamalkan sesuatu. Dalam kaidah ta’lim muta’allim menurut Pengasuh Ponpes Salamah Wabarokah Sragen ini, ijazah merupakan tradisi penting sebagai semacam pemberian lisensi. Karena dengan ijazah berarti kita mendapatkan sesuatu secara sah dari yang memiliki. Pada kader tertentu ijazah bahkan dimaknai sebagai keharusan. Sebab ilmu dan amalan harus senantiasa tersambung sanad (genealogi keilmuan)," tambahnya. 

Diketahui, Ijazah Kubro sekaligus Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa masa khidmah 2017-2022 ini, akan diselenggarakan di Lapangan Puser Bumi, Ciperna, Cirebon, Jawa Barat, pada Ahad (28/01/2018) yang akan diikuti oleh seluruh pendekar Pagar Nusa, serta warga Nahdliyyin.  Beberapa kiai bersedia hadir dan menjadi Mujiz (pemberi ijazah), di antaranya: KH. Maimoen Zubair, KH. Nawawi Abdul Jalil, KH. Ratu Bagus Syah Ahmad Syar’i Mertakusuma, KH. Dimyathi Rois, KH. Ma’ruf Amin, KH. Habib Luthfi bin Yahya, KH. Said Aqil Siroj, KH. R. Cholil As`ad Syamsul Arifin, KH. Abdul Hannan Ma’shum, KH. Abdul Ghofur, KH. Ayip Abbas, KH. Badrul Huda Zainal Abidin, KH. Rofiuddin Mufassir dan beberapa kiai sepuh lain. 

Agenda ini dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional Pimpinan Pusat Pagar Nusa, di Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat, pada Ahad-Selasa (28-30/01/2018). Dari rangkaian agenda ini, diharapkan menjadi silaturahmi kebangsaan serta menjadi oase doa bagi pemimpin bangsa serta seluruh rakyat Indonesia agar tetap kondusif dan damai. 

Tags : Pagar Nusa , Ijazah Kubro

Berita Terkait