Seni Budaya Minim Jam Tayang di Televisi, Begini Sikap Cak Imin
SURAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua MPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku prihatin terhadap frekuensi jam tayang seni dan budaya tradisonal maupun nasional yang sangat minim di dunia pertelevisian Tanah Air.
Cak Imin mengakui televisi memiliki pengaruh yang besar dalam mempengaruhi aspek kognisi, afeksi dan psikomotorik khalayak. Namun sangat minim tontonan seni dan budaya asli Indonesia.
“Pemerintah harus ambil alih beberapa jam frekuensi publik diberikan kepada seniman dan budayawan, baik iklannya, penampilannya, lokal tradisinya diangkat melalui TV,” kata Cak Imin saat menghadiri Sarasehan bersama seniman tradisional di Surakarta, Selasa 24 April 2018.
Menurut Cak Imin, pengaruh TV menjadi signifikan ketika terlihat dampaknya secara empiris di masyarakat. Tak hanya kecepatan informasi, namun juga diimbangi pengetahuan, pendidikan, kesenian, dan kebudayaan yang dapat disuguhkan secara berimbang.
Oleh karena itu, Cak Imin berharap pemerintah segera membentuk regulasi khusus untuk mengatur frekuensi publik yang bisa dinikmati oleh masyarakat seniman dan budaya tradisional ataupun budaya nasional.
“Saya harap Presiden keluarkan Perpres yang mengatur frekuensi publik. Kalau tidak nanti diperkuat dengan Undang-Undang Penyiaran harus memberikan hak frekuensi siaran untuk local tradition,” pungkas Cak Imin.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Segini Harga Tiket Tur Konser Sheila On 7 di 5 Kota di Indonesia
-
Revenant Raih Penghargaan di New York Festival Film dan Film Award 2024
-
BI Ungkap 2 Faktor Penyebab Kenaikan Dolar
-
Gus Imin Sebut DPR RI Komitmen Sempurnakan UU Pemilu
-
20,9 Juta Orang Gunakan KRL Selama Libur Lebaran, KCI Raup Rp88 Miliar