Ketum PBNU: Alumni PMII Harus Hadir sebagai Pembawa Solusi Bangsa

| Senin, 26/11/2018 21:05 WIB
Ketum PBNU: Alumni PMII Harus Hadir sebagai Pembawa Solusi Bangsa Ketum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj saat memberi Tausiyah pada Pengukuhan PB IKA-PMII. (doc. radarbangsa.com/Labib)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siroj meminta alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk hadir di tengah masyarakat dan menjadi solusi terhadap problematikan kebangsaan.

"Jumlah banyak tidak ada artinya, jika tidak ada militansi dan semangat. Peran Alumni PMII ditunggu oleh masyarakat, maka dari itu harus melanjutkan perjuangan dan menyempurnakan peran semasa masih di PMII," kata KH. Said Aqil saat memberi taushiyah pada acara pengukuhan Pengurus Besar Ikalan Alumni Pergerakan Islam Indonesia (PB IKA-PMII) periode 2018-2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin, 26 November 2018.

KH. Said Aqil juga menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia hari ini masih banyak yang terjebak dan tergiur dengan simbolisasi Agama tanpa mendalami sumbernya.

"Memahami simbol Agama itu membutuhkan sikap yang cerdas, kajian dan analisis. Simbol yang menarik itu menjanjikan, tapi kalau dibiarkan hanya itu very-very danger," ungkapnya.

Dalam ranah politik, kata KH. Said Aqil simbol Agama sering digunakan oleh orang-orang yang rakus tarhadap kekuasaan.

"Kalau sekarang kebalik, yang menggunakan label-label simbol agama orang-orang yang sangat tamak rakus terhadap kekuasaan," ujar Said Aqil.

Sementara Ketua Umum PB IKA-PMII, Akhmad Muqowan dalam sambutannya mengajak kader PMII, Alumni PMII dan seluruh masyarakat menyatukan langkah guna memakmurkan Indonesia dengan sistem ekonomi yang adil.

"Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh satu kalangan saja, namun harus dilakukan secara sistematik dan berkelanjutan," ujar Muqowan

Muqowam menegaskan bahwa IKAPMII akan berkomitmen untuk menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin, menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah sebagai pilar tegak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Saya sangat percaya dengan filosofi sederhana bahwa bagaikan sebatang lidi yang diikat menjadi sapu, akan menjadi kekuatan bagi persatuan bangsa dan negara, saya dan Pak Hanif tidak ada apa-apanya, jika kita tidak bersatu," pungkasnya.

Selain pengukuhan pengurus, PB IKA-PMII juga menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) 2018 dengan tema "Mengawal Negeri, Makmurkan Indonesia".

Ketua panita pelaksana, Jazilul Fawaid mengatakan tema rakernas dipilih untuk membahas segala problematikan kebangsaan ditengah percaturan Pemilu 2019.

"Tema kali ini dirasa cukup relevan dengan kondisi tahun politik akhir-akhir ini, dimana kita semua ingain menjalankan sekaligus ingin melihat perkembangan politik Indonesia secara bersamaan," kata anggota DPR RI Fraksi PKB.

Jazilul Fawaid juga menjelaskan bahwa PB IKA-PMII akan bekerja keras untuk melahirkan generasi dan pemikiran untuk mengawal dan mensejahteraan Indonesia.

"Rapat-rapat ini yang nantinya akan melahirkan berbagai program usulan dan rekomendasi dalam rangka menjalankan pelaksanaan Bangsa dan Negara," ungkap Jazil.

Tags : PBNU , IKA PMII , KH. Said Aqil Siroj

Berita Terkait