Gelar FDG, Kemenpora Bidik Kaum Muda Melek Revolusi Industri 4.0

| Jum'at, 30/11/2018 19:08 WIB
Gelar FDG, Kemenpora Bidik Kaum Muda Melek Revolusi Industri 4.0 Peserta FDG Revolusi Industri 4.0 berswafoto dengan Stafsus Menpora, Tommy Kurniawan (foto Kemenpora)

BOGOR, RADARBANGSA.COM - Revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. Siapapun harus siap menyambut dan menghadapinya, tak terkecuali kaum muda Indonesia. Berbagai aspek kehidupan mulai berubah akibat dampak dari revolusi industri 4.0. Mulai dari perubahan pola pikir dan gaya hidup manusia.

Dalam era ini keterampilan daya saing juga perlu ditingkatkan. Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Komunikasi dan Kemitraan, Zainul Munasichin mengatakan, tantangan ini akan dihadapi oleh semua kalangan, khususnya generasi muda.

Menurut Zainul generasi muda harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut. Tantangan pemuda di era revolusi industri 4.0 untuk kemajuan bangsa.

"Tantangannya mereka harus siap. Mereka harus adaptif dengan perubahan dan teknologinya juga. Kaum muda harus kreatif dan mampu menguasai teknologi, sekaligus memanfaatkannya dengan bijak," kata Zainul dalam rilisnya, Jumat 30 November 2018.

Atas dasar ini, unit kerja Staf Khusus Bidang Komunikasi Dan Kemitraan menggelar Focus Group Discution (FGD) bertajuk “Potensi Pemuda di Era Revolusi Industri 4.0 untuk Kemajuan Bangsa” pada 29 November hingga 1 Desember 2018 di Bogor, Jawa Barat. Acara ini diikuti oleh 100 pemuda dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, komunitas pemuda, pegiat ekonomi online shop.

Stafsus Menpora Bidang Olahraga, Tommy Kurniawan saat membuka acara berujar, pemuda Indonesia perlu mengenal revolusi industri 4.0. Pria yang akrab disapa Tomkur ini menilai revolusi industry 4.0 akan mempengaruhi pola pergerakan ekonomi di semua negara, tidak terkecuali Indonesia.

“Revousi induntri 4.0 ditandai dengan terintregasinya teknologi dengan berlangsungnya kehidupan manusia. Big data menjadi salahsatu komponen utama di era ini. Dengan big data akan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat dan cepat,” kata Tomkur.

Di Indonesia pola hidup berbasis teknologi masih tertinggal jauh bila dibanding dengan negara lain seperti Jepang dan Singapura. Namun upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan berbasis teknologi di Indonesia sudah ada, terbukti kalangan muda sudah akrab dengan layanan ojek dan belanja online.

“Tapi di era sekarang seharusnya lebih dari itu. Ojek dan belanja online hanya sebagian kecil. Indonesia diakui tertinggal jauh dan sumber daya manusia bidang teknologi sedikit. Namun saya yakin Indonesia selalu punya cara untuk mengejar ketertinggalan itu,” tegas Tomkur.

Adanya keterbatasan SDM di bidang teknologi di lain sisi mejadi kesempatan para pemuda yang pandai di bidang ini untuk semakin mengepakkan sayap dengan ragam kreatifitas. Tomkur berpesan kaum muda harus mengambil pendidikan bidang yang sangat dibutuhkan di masa kini.

“Saya berharap dunia pendidikan memerhatikan pentingnya jurusan tehnologi agar SDM generasi penerus bisa bersaing,” tukas Tomkur.

Tags : Kemenpora , Revolusi Industri , Pemuda

Berita Terkait