Cak Imin Yakin Dapil Malang Raya PKB Dapat Tiga Kursi untuk DPR RI

MALANG, RADARBANGSA.COM- Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mempunyai keyakinan bahwa daerah pemilihan (Dapil) Malang Raya bisa mengirim tiga kader terbaik PKB untuk menduduki kursi DPR RI pada Pemilu serentak 17 April mendatang.

"Keluarga besar NU Malang Raya telah siap menyongsong kemenangan PKB dan memenangkan Kiai Ma`ruf Amin dan Bapak Jokowi, pada Pemilu 2019. Termasuk ada tiga Caleg PKB Kabupaten yang Insyallah menjadi anggota DPR RI," ujar Cak Imin saat menghadiri Istighotsah Kubro & Tahlil dalam rangka Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke 96 di Aula PCNU Kabupaten Malang, Minggu, 24 Maret 2019.

Sebagaimana disampaikan dalam sambutannya, keyakinan ada tiga celag PKB yang lolos kesenayan bukan tanpa alasan. Selain karena semua caleg PKB sudah bekerja keras, juga trend positif sejumlah lembaga survei yang menempatkan PKB secara nasional berada diposisi ketiga.

“Hasil survei terbaru, PKB insya Allah bisa jadi juara nomer tiga pada pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang akan digelar pada 17 April mendatang. Sehingga diharapkan ada tiga Caleg PKB Kabupaten Malang yang dapat menjadi wakil rakyat di DPR RI,” ujarnya.

Namun Cak Imin juga mengingatkan jangan terlena dengan hasil survei, semua caleg, kader PKB harus lebih bekerja keras lagi agar impian menjadi pemenang bisa terwujud.

"Selain caleg dan beberapa tokoh, semua ulama dan kiai yang ada di desa-desa juga telah bergerak untuk memenangkan PKB," kaya Cak Imin.

Kemudian Cak Imin mencontohkan bagaimana deklator PKB berjuang tidak pernah terbersit untuk dapat apa, selain untuk masyarakat Indonesia.

“Semua deklarator PKB tidak pernah dalam dirinya terbersit supaya dapat apa, PKB didirikan betul-betul memperjuangkan nilai dan ajaran NU, Insya Allah PKB sebagai partai Islam satu-satunya yang lolos PT (Parlerementary Threshold),” tukasnya.

Sementara itu, Ketua DPW PKB Jawa Timur Halim Iskandar atau Gus Halim menegaskan bahwa di PKB tidak dikenal kata mahar melainkan hanya nafkah.

“PKB tidak mengenal mahar, tapi mengenal nafkah. Artinya tanggung jawab PKB terhadap kepentingan NU dan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah adalah wajib,” tegasnya