Gerbang Tani: Perubahan Iklim Bukan Isu Elit, Tapi Semua Elemen Bangsa

| Senin, 02/12/2019 14:15 WIB
Gerbang Tani: Perubahan Iklim Bukan Isu Elit, Tapi Semua Elemen Bangsa Climate Institute menggelar diskusi bertajuk Suara Millenial Untuk Perubahan Iklim (foto: radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Idham Arsyad menilai ancaman dampak perubahan iklim kian dirasakan secara global, terutama Indonesia. Salah satunya cuaca ekstrem seperti kemarau panjang yang terjadi sepanjang tahun ini.

Menurut Idham, kondisi ini berdampak pada banyak hal di antaranya perubahan pola tanam bagi petani, kekeringan panjang, hingga gelombang panas esktrem. Dia mendorong seluruh elemen bangsa dan juga pemerintah bahu-membahu atasi perubahan iklim.

"Kami menilai jika hingga saat ini belum ada kerja sama solid antara kementerian/Lembaga (K/L) dalam menangani mitigasi dampak perubahan iklim di tanah air," ujar Idham dalam Diskusi Suara Millennials untuk Aksi Iklim: Menuju COP-25 di Bakoel Koffie, Cikini, akhir pekan lalu.

Idham juga menajak generasi milenial untuk tidak berpangku tangan melihat fenomena perubahan iklim ekstrim tersebut. Dia mengingatkan perubahan iklim bukan isu elit, namun isu seluruh elemen bangsa, termasuk kaum milenial.

“Yang perlu dicatat dampak perubahan iklim telah nyata dirasakan semua pihak, siapapun itu, mau elit, masyarakat umum, ataupun kalangan muda,” paparnya.

Gerbang Tani sebagai salah satu Badan Otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), lanjut idham, mendesak agar pemerintah lebih serius dalam melakukan mitigasi dampak perubahan iklim sehingga tidak merugikan masyarakat luas.

"Apalagi saat ini kita memulai masuk musim penghujan di mana potensi bahaya banjir, anging puting beliung, hingga longsor akan mengancam. Sebagian dari hal tersebut merupakan bagian dari dampak perubahan iklim global yang kian tak menentu," katanya.

Selain Idham Arsyad, diskusi tersebut juga dihadiri Dr Mahawan Karuniasa (APIK Indonesia Network), Putri Potabuga, Usep Saiful Kamal, Priyaji Agung Pambudi dan Riko Wahyudi serta Billy Ariez sebagai moderatornya.

Misi PKB di COP25 Madrid

Perubahan Iklim saat ini tengah menjadi sorotan di dunia. Mulai tanggal 2 hingga 13 Desember 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar konferensi perubahan iklim atau COP25 di Madrid, Spanyol. Konferensi tersebut menjadi ajang negara peserta membahas aksi nyata melawan dampak perubahan iklim.

Para pemimpin dunia akan hadir dalam COP25 tersebut, termasuk diantaranya Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin. Dalam kesempatan ini, Gus Muhaimin akan ikut serta mengajukan dan mendiskusikan misi serta gagasan mencegah dampak perubahan iklim di dunia internasional.

Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB, Patricia Espinosa mengatakan, COP25 adalah konferensi internasional yang sangat penting di tengah dampak perubahan iklim yang semakin cepat, termasuk meningkatnya kekeringan, badai dan gelombang panas di hampir seluruh penjuru dunia.

"Lewat COP25, kita harus segera menggunakan alat kerjasama multilateral untuk membuat dunia menjadi lebih tangguh," kata Patricia.

Tags : Gerbang Tani , idham Arsyad , PKB , Perubahan Iklim

Berita Terkait